JAKARTA - Uber Technologies Inc (UBER.N) telah menutup kantornya di pusat kota Los Angeles. Penutupan ini memberhentikan sekitar 80 karyawan.
Dilansir dari Los Angeles Times, salah satu staf diberitahu pada Kamis pekan lalu, bahwa pekerjaan mereka akan dialihkan ke kantor di Manila. Kabar ini disampaikan dadakan, tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Manajer Uber Ruffin Chevaleau mengakui bahwa dia dipanggil dadakan sebelum menyampaikan informasi ini ke karyawan lainnya.
"Kami telah memutuskan untuk menutup kantor pusat kota LA dan kami akan memindahkan pekerjaan penjangkauan dan inovasi ke COE Manila kami, di mana kami dapat terus mendukung bisnis seiring pertumbuhannya," katanya, menggunakan singkatan COE yang berarti Center of Excellence, istilah in-house untuk hub dukungan pelanggan.
"Aku tahu ini mengejutkan. Pertemuan ini untuk memberi tahu Anda semua bahwa hari ini adalah hari terakhir di kantor ini," tambah dia.
BACA JUGA:
Para karyawan sebagian besar adalah staf pendukung pelanggan yang dibayar setiap jam dan berfokus pada penjangkauan pengemudi. Mereka bertugas memproses dokumen, menyelesaikan masalah akun dan menjelaskan insentif dan promosi. Uber menganggap pengemudi dan penumpangnya sebagai 'pelanggan' dan mendukung mereka keluar dari departemen yang sama.
Chevaleau mengatakan kepada para pekerja, mereka akan mendapat pesangon dan bisa melamar pekerjaan di Uber lagi. Dia mengatakan, perusahaan juga akan merelokasi bagi mereka mendaftar ke kantor Uber lainnya.
"Ini bukan berita mudah untuk disampaikan," Chevaleau.
Beberapa bulan setelah perusahaan terbuka, Uber melakukan serangkaian pemangkasan terhadap tenaga kerja korporatnya. Jumlahnya lebih dari 1.000 pekerja, termasuk di departemen pemasaran, self-driving, dan engineering.