1 Warga Masih Hilang Akibat Banjir dan Longsor di Padang Pariaman
Ilustrasi-Walkot Padang Hendri Septa (tengah) saat menerobos banjir. (ANTARA/HO Diskominfo Padang)

Bagikan:

JAKARTA - Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat satu orang warga masih dinyatakan hilang akibat banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Peristiwa ini terjadi sejak Kamis, 13 Juli lalu. Akibat bencana ini, satu orang dinyatakan meninggal dunia.

"Kondisi mutakhir di lapangan, banjir masih menggenangi wilayah terdampak. Akses komunikasi di beberapa titik juga dilaporkan terputus sementara," kata Plt Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu, 16 Juli.

Banjir dan longsor ini mengakibatkan 1.138 kepala keluarga terdampak, 170 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kejadian tersebut turut menyebabkan 1.114 unit rumah warga, 192 hektar sawah, 22 hektar kebun, 30 fasilitas umum terdampak.

Adapun wilayah terdampak antara lain Kecamatan 2x11 Anam Lingkuang, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kecamatan Anam Lingkuang, Kecamatan Batang Anai, Kecamatan V Koto, Kecamatan VII Koto, Kecamatan Nan Sabaris, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Kecamatan Ulakan Tapakih, Kecamatan Lubuak Aluang, Kecamatan Patamuan, Kecamatan V Koto Timur dan Kecamatan Koto Sungai Sariak.

"Hingga kini BPBD Kab. Padang Pariaman beserta tim gabungan masih berada di lokasi terdampak guna melakukan penanganan darurat bencana, kaji cepat situasi, pencarian korban hilang, mengevakuasi warga terdampak dan mendistribusikan bantuan logistik," urainya.

Selain Padang Pariaman, banjir dan longsor juga melanda Kota Padang dan Kabupaten Agam. Di Kota Padang, dilaporkan sejumlah kelurahan terendam di Kecamatan Nanggalo, Kecamatan Padang Selatan, Kecamatan Padang Utara, Kecamatan Koto Tangah.

Ratusan rumah terendam banjir dengan kedalaman 30 hingga 100 cm. Longsor dan pohon tumbang juga terjadi pada beberapa titik.

Untuk daerah Agam, beberapa jorong di Nagari Koto Malintang terkena dampak banjir dan longsor cukup parah. Longsor sempat menutup badan jalan di Jorong Muko-Muko, namun telah berhasil dibersihkan.

Sejumlah rumah mengalami rusak berat dan ringan. Banjir juga mengakibatkan saluran irigasi rusak.