JAKARTA - Konglomerat Chairul Tanjung sudah semakin dekat untuk kuasai PT. Bank Harda Internasional Tbk. Pekan ini, para pemegang saham bank itu akan melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 29 Januari 2021 di Jakarta, di mana salah satu agendanya adalah persetujuan CT mengambil alih Bank Harda.
Saat ini konsolidasi perbankan di Indonesia diketahui makin gencar. Para investor dari dalam maupun luar negeri berbondong-bondong mengakuisisi bank untuk memperluas ekspansi bisnis sektor keuangan.
Seperti yang dilansir VOI dari investasi.kontan.co.id, salah satu bank dalam negeri yang paling serius mengakuisisi bank kecil antara lain PT. Bank Central Asia Tbk (BCA). Bank dengan kode saham BBCA ini telah mengakuisisi dua bank ialah PT. Bank Royal Indonesia dan PT. Rabobank International Indonesia. Kabar terkini, Rabobank yang berganti nama menjadi PT. Bank Interim sudah sah digabung atau merger dengan PT. Bank BCA Syariah.
Untuk informasi, pelaksanaan akuisisi Bank Interim oleh BCA sudah diawali semenjak akhir tahun lalu. Awalnya BCA mengucurkan dana Rp. 397 miliar untuk mengempit 100 persen kepemilikan Bank Interim.
Tapi poin itu meningkat sebab ada premium 20,5 juta dolar AS yang harus dibayar BCA. Sehingga poin akuisisinya menjadi sekitar Rp. 500 miliar.
Dengan penggabungan itu, modal BCA Syariah kian tebal. Komputerisasi ini tecermin dari modal ditempatkan dan disetor BCA Syariah per Juli 2020 akan meningkat dari Rp. 1,99 triliun menjadi Rp. 2,25 triliun pasca-penggabungan.
BACA JUGA:
Lalu, untuk Bank Royal yang berganti nama menjadi PT. Bank Digital BCA, berdasarkan pernyataan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja akan dipusatkan ke arah komputerisasi seperti namanya. Ini adalah langkah BCA untuk lebih serius menggarap segmen bisnis milenial lewat layanan perbankan komputerisasi yang mengusung konsep branchless.
"Betul (Bank Digital BCA) akan fully digital. Fokus utama segmen milenial," ungkap Jahja, Selasa 12 Januari lalu.
BCA bukan satu-satunya yang ekspansif memboyong bank. Tahun lalu bahkan, konglomerat Indonesia ramai lewat aksi korporasi. Contohnya, CT Corp lewat PT. Mega Corpora yang mengatakan bakal mengambilalih PT. Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) melalui pembelian 3,08 miliar saham atau sekitar 73,71 persen modal disetor.
CT Corp juga berencana membeli beberapa saham lagi di PT. Bank Pembangunan wilayah Bengkulu (BPD Bengkulu). Akhir tahun lalu, CT Corp sudah memberikan setoran modal tahap pertama sebesar Rp. 100 miliar, sebagai upaya pemenuhan modal inti BPD Bengkulu.