JAKARTA - Amerika Serikat (AS) memberi dukungan kepada Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk melanjutkan negosiasi pedoman tata perilaku (Code of Conduct/CoC) di Laut China Selatan.
Dalam jumpa pers di Jakarta, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Anthony Blinken mengatakan bahwa AS layaknya negara-negara sekitar turut prihatin dengan ketegasan China yang makin meningkat di Laut China Selatan dan Laut China Timur.
“Kami tetap berkomitmen untuk menjunjung tinggi kebebasan untuk berlayar dan terbang di Laut China Selatan, jalur penting perdagangan dan konektivitas global,” kata Blinken.
Sebelumnya, ASEAN dan China pada Kamis (13/7) telah sepakat untuk mempercepat perundingan pedoman tata perilaku di Laut China Selatan yang disengketakan.
Komitmen tersebut disepakati oleh kedua pihak dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dan Direktur Komite Urusan Luar Negeri Komite Sentral Partai Komunis China Wang Yi di Jakarta.
Laut China Selatan merupakan perairan strategis yang diyakini menyimpan potensi energi yang kaya. Hingga saat ini, China masih mengklaim hampir sebagian besar wilayah di Laut China Selatan.
BACA JUGA:
Di sisi lain, empat negara anggota ASEAN, yakni Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam, dan Filipina juga memiliki klaim atas perairan itu, dan negara-negara tersebut sering mengeluhkan perilaku China yang disebut telah melanggar klaim teritorial mereka.
ASEAN dan China telah bertahun-tahun berusaha untuk merumuskan pedoman tata perilaku di Laut China Selatan guna menghindari konflik antarnegara yang saling bersengketa di wilayah tersebut.
Namun, perundingan CoC sempat terhenti karena berbagai alasan, termasuk pandemi COVID-19.
Indonesia, yang menjabat Ketua ASEAN tahun ini, bertekad untuk mengintensifkan negosiasi CoC sehingga dapat melahirkan pedoman perilaku yang efektif dan dapat diterapkan sesuai hukum internasional.