Bagikan:

JAKARTA - Perumda Pasar Jaya akhirnya mengunci rapat pagar akses menuju lantai 2 dan 3 Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, yang disinyalir menjadi sarang berkumpulnya preman dan pengguna narkotika.

"Pagar sudah terkunci sehingga masyarakat maupun pedagang tidak memiliki akses secara bebas ke lantai 2 dan 3. Hal itu dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan terhadap area lantai 2 dan 3 Pasar Tanah Abang Blok G tersebut," kata Manajer Hubungan Masyarakat Perumda Pasar Jaya, Agus Lamun saat dikonfirmasi VOI, Senin, 10 Juli.

Selain itu, Pasar Jaya juga sudah berkoordinasi dengan pihak aparat keamanan terkait guna melakukan pengecekan terhadap terhadap lokasi yang diduga terjadinya tindakan kriminal di Pasar Tanah Abang Blok G.

"Management Perumda Pasar Jaya sudah melakukan tindakan preventif guna memastikan tidak adanya tindakan kriminalitas di pasar-pasar terkait isu yang beredar mengenai kriminalitas yang terjadi di Pasar Tanah Abang Blok G," ujarnya.

Terkait informasi yang merebak lantaran polisi menemukan barang bukti diduga alat hisap sabu, Pasar Jaya pun langsung melakukan pengecekan langsung ke Pasar Tanah Abang Blok G.

"Pengecekan secara langsung ke lokasi guna memastikan bahwa akses pintu menuju lantai 2 dan 3 tersebut tetap dalam kondisi terkunci." katanya.

Sebelumnya diberitakan, hasil penyelidikan Unit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang di lantai 2 area Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, ternyata ditemukan barang bukti satu alat hisap narkoba jenis sabu yang diduga digunakan pengguna narkoba.

"Tadi kita dari polsek lakukan penyisiran di lantai 2 dan 3. Terus dapati botol yang digunakan pengguna narkoba di lantai 2," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Kukuh Islami, Jumat, 7 Juli.

Lebih lanjut Kompol Kukuh mengatakan, pihaknya terjun karena adanya laporan berita yang didapat dan langsung lakukan pengecekan. Dalam hal ini pihak kepolisian akan melakukan pengungkapan yang terjadi di Blok G.

"Kita selidiki dan lanjut lakukan pengungkapan," katanya.

Kompol Kukuh menjelaskan, botol yang ditemukan tergolong masih baru dan kondisi di lantai 2 dan 3 sangat kotor dan berdebu.