SURABAYA - Legislator Surabaya menyoroti terbengkalainya atau tidak beroperasinya beberapa unit bus listrik di kota itu, yang sempat viral di media sosial (medsos) belum lama ini.
Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya William Wirakusuma mengatakan bus listrik tersebut pengelolaannys dalam kewenangan Kemenhub dengan operator DAMRI, bukan dalam pengelolaan Pemkot Surabaya ataupun Suroboyo Bus.
"Bus Listrik tersebut adalah hibah layanan dari Kemenhub kepada Kota Surabaya, bukan hibah unit bus- nya. Bus Listrik bekas KTT G-20 tersebut dioperasikan oleh DAMRI," katanya dilansir ANTARA, Jumat, 7 Juli.
William menjelaskan bus listrik memang sempat beroperasi beberapa hari di Kota Surabaya sebelum akhirnya berhenti beroperasi. Ia sempat menanyakan alasan berhentinya operasional bus listrik tersebut ke Dinas Perhubungan Surabaya.
"Bus listrik tersebut berhenti menurut info Dishub Surabaya dikarenakan belum ada kesepakatan kontrak antara Kemenhub dan pengelola dalam hal ini adalah DAMRI," kata William.
Setelah beberapa bulan berhenti dan tidak ada kejelasan kapan beroperasi lagi, William sempat mengusulkan agar operasional bus listrik tersebut diambil alih oleh Suroboyo Bus.
"Semoga segera beroperasi lagi," kata legislator PSI tersebut.
Dia sudah mengusulkan apabila DAMRI merasa berat menjadi operator bus listrik tersebut, izinkanlah operasional bus listrik tersebut dilakukan oleh Suroboyo Bus.
Menurutnya, Suroboyo Bus memiliki kemampuan, baik finansial maupun manajerial untuk menjadi operator bus listrik.
William mengatakan sebagai anggota Komisi C dan Badan Anggaran ia telah memperjuangkan agar di tahun 2023 ada tambahan anggaran untuk transportasi umum di Kota Surabaya dan telah disetujui oleh Pemerintah Kota Surabaya dan DPRD Surabaya.
"Anggaran tambahan untuk transportasi umum di tahun 2023, menurut saya cukup untuk mengoperasikan bus listrik di bawah pengelolaan Suroboyo Bus sampai Desember 2023." Kata William.
BACA JUGA:
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru sebelumnya mengatakan kontrak antara Kemenhub dengan DAMRI terkait bus listrik tidak ada kaitannya dengan Pemkot Surabaya.
"Kami hanya menyiapkan jalurnya, rutenya dan fasilitas pendukung berupa halte dan bus stop," kata Tundjung.
Meski demikian, kata dia, Kemenhub berjanji untuk sesegera mungkin dapat menjalankan kembali operasional bus listrik di Kota Surabaya.