Surabaya Dapat Bantuan 30 Bus Listrik dari Kemenhub pada 2023
Foto Arsip - E-INOBUS, bus listrik buatan PT INKA (Persero) kerja sama dengan Tron-E dari Taiwan dan Piala Mas dari Malang saat dilakukan uji di jalan umum di area Madiun dan di jalan tol Madiun–Caruban. ANTARA/HO-Humas INKA/Lr

Bagikan:

SURABAYA - Pemkot Surabaya mendapatkan bantuan 30 unit bus listrik dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada 2023.

"Bus listrik nanti menunggu KTT G-20. Konsepnya sama dengan Bus Trans Semanggi. Nantinya bus tersebut ada charger station-nya," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tunjung Iswandaru dikutip ANTARA, Kamis, 3 November.

Menurut dia, tidak ada anggaran untuk perawatan bus karena semuanya dari Kemenhub.

"Kami juga tidak bangun apa-apa, cuma dapat layanan bus itu," ujar Tunjung.

Begitu juga untuk besaran tarif bus listrik, lanjut dia, nantinya yang mengatur dari pihak Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Sedangkan untuk rutenya, Tunjung mengatakan, pihaknya belum bisa menjelaskan karena saat ini masih dalam pengkajian pihak Kemenhub.

"Untuk rute beda-beda. Nantikan lebih banyak pelayanannya," kata dia.

Anggota Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma sebelumnya mengatakan, pihaknya mengapresiasi langkah pemkot meningkatkan pelayanan transportasi melalui rencana penyediaan feeder atau angkutan pengumpan Suroboyo Bus bisa masuk ke pemukiman warga untuk memperkuat layanan.

"Dengan tersedianya 36 unit angkutan pengumpan ini merupakan solusi dari masalah kesulitan warga menjangkau rute Suroboyo Bus," kata William.

Menurut dia, jumlah penumpang Suroboyo Bus cenderung meningkat dan lebih besar dibanding sebelum pandemi COVID-19. Data terakhir jumlah penumpang Suroboyo Bus meningkat hingga 120.000 penumpang setiap bulan.

"Namun hal ini tidak diiringi dengan peningkatan jumlah pengguna angkutan umum lainnya di Surabaya," kata dia.

William mengusulkan agar angkutan pengumpan ini harus beroperasi dari perkampungan/pemukiman ke jalur utama Suroboyo Bus.