Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati menekankan bahwa perempuan tidak boleh ditinggalkan dalam agenda perdamaian dan keamanan.

"Perempuan adalah aktivis perdamaian yang kuat dan negosiator yang mumpuni," ujar Menteri Bintang saat memberikan sambutan dalam konferensi ASEAN Women Peace and Security (WPS) Summit di Yogyakarta, Kamis 6 Juli, disitat Antara.

Dalam konferensi bertema "High Level Dialogue to Advance the Implementation of the Regional Action Plan on Women, Peace and Security" itu, Menteri Bintang mengatakan konflik memiliki efek buruk yang mendalam dan seringkali tidak proporsional pada perempuan dan anak perempuan. Mereka lebih rentan terhadap kekerasan berbasis gender yang diperparah oleh konflik.

"Dan karena itu, partisipasi perempuan sangat berarti dalam proses perdamaian meningkatkan keefektifan, legitimasi, dan keberlanjutan perdamaian," ujar Menteri Bintang.

Menteri Bintang menilai perempuan memiliki kepekaan alami yang dapat membangun rasa saling menghormati dan inklusivitas di antara berbagai kelompok.

Ia menambahkan perempuan juga membawa perspektif, pengalaman, dan keterampilan unik yang seringkali berfokus pada penyembuhan dan rekonsiliasi komunitas.

Namun, lanjutnya, dalam pencegahan konflik, negosiasi perdamaian, dan rekonstruksi pasca-konflik, perempuan seringkali dipandang lemah dan suaranya sering diremehkan.

Sebagai tuan rumah Keketuaan ASEAN, Menteri Bintang menyampaikan Indonesia telah memilih tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth" yang melambangkan komitmen Indonesia untuk meningkatkan signifikansi dan relevansi ASEAN di kawasan maupun di panggung global.

Ia berharap dalam konferensi ASEAN WPS ini dapat memperkuat komitmen dan tindakan kolaboratif untuk sepenuhnya memajukan agenda perempuan, perdamaian, dan keamanan.

"Mari kita identifikasi langkah-langkah konkret dan tindakan nyata tentang bagaimana perempuan menerapkan perdamaian dan keamanan yang akan membawa perubahan transformatif di seluruh ASEAN," katanya.

Ia meyakini saat perempuan diberdayakan dan anak-anak dilindungi dengan baik maka kesejahteraan akan tersedia untuk semua.