Bagikan:

YOGYAKARTA – Kereta Cepat Jakarta-Bandung diproyeksikan beroperasi secara komersial pada 1 Oktober 2023 mendatang. Kendati demikian, masyarakat bisa menjajal kereta ini pada 18 Agustus 2023. Lantas, apa saja stasiun yang dilewati Kereta Cepat Jakarta-Bandung? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Stasiun yang Dilewati Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Terdapat empat stasiun yang akan dilewati oleh Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dari Jakarta sampai Kabupaten Bandung.

Empat stasiun tersebut yakni Stasiun Halim (Jakarta), Stasiun Karawang (Karawang), Stasiun Padalarang (Kabupaten Bandung Barat), dan Stasiun Tegalluar (Kabupaten Bandung).

Saat ini pembangunan empat stasiun tersebut terus dikebut, di mana untuk Stasiun Halim dan Stasiun Tegalluar masing-masing sudah mencapai 93 persen. Sementara stasiun Padalarang mencapai 63 persen.

Selain itu, uji coba rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta penumpang KCJB juga sudah mulai dilakukan.

Uji coba ini dilakukan setelah sebelumnya pengujian dengan Comprehensive Inspection Train (CIT) atau Kereta Inspeksi hingga 350 km per jam.

“Saat ini pengujian sudah memasuki tahap selanjutnya yaitu pengujian untuk rangkaian Kereta Penumpang dengan pola uji coba belum diperuntukkan mengangkut penumpang,” ujar Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti, di Jakarta, Selasa, 4 Juli, menyadur VOI.

Fasilitas Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Emir menuturkan, rangkaian Kereta Penumpang ini memiliki tipe KCIC400AF yang sama dengan Kereta Inspeksi namun berbeda fungsi, interior, dan eksteriornya. Berbeda dengan Kereta Inspeksi yang dipenuhi ruang rapat dan peralatan pengukuran, Kereta Penumpang berfungsi untuk melayani penumpang sehingga di dalamnya terdapat fasilitas tempat duduk hingga 601 penumpang.

Selain interiornya, sambung Emir, perbedaan juga terlihat pada eksteriornya di mana Kereta Inspeksi berwarna abu-abu dan kuning, sementara Kereta Penumpang berwarna abu-abu dan merah.

Tak cukup sampai disitu, kereta penumpang KCJB juga mempunyai nama Red Komodo atau Komodo Merah. Hal itu didasari dari rangkaian yang berwarna merah serta bentuknya yang terinspirasi dari hewan khas Indonesia dari zaman prasejarah.

Emir menyampaikan eksterior kereta penumpang juga terinspirasi dari sisik Komodo yang tercermin dalam corak segitiga di hidung dan pintu-pintu kereta.

Lebih lanjut, Emir menjelaskan bahwa kereta penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung dibuat senyaman mungkin agar penumpang menikmati perjalanan sesuai kelas yang diinginkan. Terdapat pula unsur kearifan lokal melalui penggunaan motif batik mega mendung pada seluruh kursi dan bentuk kereta yang terinspirasi dari Komodo.

Emir mengungkapkan, ada 11 trainset atau rangkaian kereta penumpang KCJB yang telah tiba seluruhnya di Indonesia.

“Seluruh rangkaian kereta saat ini terparkir di Depo Tegalluar dan bersiap untuk disertifikasi oleh Kementerian Perhubungan guna memastikan kelayakan operasional kereta,” tuturnya.

Dia menambahkan, satu rangkaian kereta cepat terdiri dari 8 kereta dengan total panjang 208 meter yang memiliki tiga kelas pelayanan yaitu First Class di kereta 1 dan 8, Business Class di kereta 7, dan sisanya adalah Premium Economy.

Fasilitas penunjang lainnya yang tersedia dalam kereta penumpang KCJB diantaranya stop kontak, televisi, meja lipat, dan toilet yang ramah untuk pengguna berkebutuhan khusus.

“Terdapat juga mini bar di tengah-tengah rangkaian untuk penumpang yang ingin membeli makanan ringan serta minuman dingin dan panas,” ucap Emir.

Demikian informasi tentang stasiun yang dilewati Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.