BOGOR — Polsek Rancabungur masih mencari keberadaan pengantin wanita Anggi Angraeni (21), dilaporkan menghilang satu hari setelah pernikahannya pada 27 Juni 2023. Anggi dilaporkan hilang setelah satu hari menikah.
Dari informasi yang diterima polisi dari pihak keluarga, ibu korban sempat menerima pesan singkat WhatsApps dari korban melalui nomor tak dikenal.
Kapolsek Rancabungur, Iptu Hartanto, mengatakan pesan singkat itu diterima ibu korban pada Selasa 4 Juli sore. Di pesan singkat tersebut, korban mengirim foto dirinya yang menggunakan masker dan mengaku sedang berada di Jakarta.
Usai menerima laporan tersebut, polisi dsn keluarga korban hendak menelusuri keberadaan korban dari nomor tersebut. Namun, kata Hartanto, nomor tak dikenal itu sudah tidak aktif.
“Dia sehat-sehat saja sempat bilang ke orangtuanya, ‘ibu gak usah khawatir, neng juga sayang ibu’. Mau disusul tadinya oleh pihak keluarga dan kepolisian, tapi handphone-nya keburu mati,” kata Hartanto, Kamis 6 Juli.
Hartanto mengungkapkan, polisi belum mengetahui apakah ada indikasi penculikan terhadap korban. Sebab, ibu korban menerima pesan singkat yang menyampaikan bahwa korban dalam keadaan sehat dan baik-baik saja.
Ia pun menegaskan, laporan ini merupakan laporan orang hilang yang meninggalkan rumah. Indikasi tindak pidananya akan ditelusuri oleh kepolisian apabila korban sudah ditemukan.
“Kecuali orangnya sudah ketemu, baru (ditelusuri) ada indikasi tindak pidananya nggak? Apa tindak pidananya? Apa dibawa orang atau dia yang ngajak? Kalau dia yang ngajak, tindak pidananya apa? Laporan orang hilangnya pun, orangtua bilang ‘anak saya pergi ninggalin rumah’,” kata Hartanto.
Sebelumnya, diberitakan seorang wanita berinisial Anggi dilaporkan menghilang sejak 27 Juni 2023. Saat ini, Polsek Rancabungur tengah melakukan penyelidikan terkait menghilangnya pengantin baru tersebut.
Hartanto menjelaskan, hilangnya korban dilaporkan oleh suami korban pada 27 Juni 2023. Dari keterangan yang didapatnya dari suami korban, sebelum menghilang korban tengah memesan ayam geprek menggunakan sistem cash on delivery (COD) atau bayar di tempat pada Senin 26 Juni sore.
BACA JUGA:
Saat itu, kata dia, korban tengah menunggu orang yang disebut akan mengantar ayam geprek tersebut ke gang sekitar rumahnya. Namun korban tak kunjung kembali, dan ponselnya tidak dapat dihubungi.
“Maka kami melakukan upaya penyelidikan secara mendalam atas misteri hilangnya korban,” ucapnya, Selasa kemarin.