Sudah Dua Kali Vaksin COVID-19, Ketua IDI: Kawan-Kawan Tenaga Kesehatan Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menerima vaksin COVID-19 tahap dua (Tangkap layar YouTube channel Sekretariat Presiden)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M. Fiqih meminta para tenaga kesehatan tak khawatir dan mau disuntik vaksin COVID-19. Sebab, setelah dua kali menerima vaksinasi dirinya tak merasakan efek samping yang lantas mengganggu kesehatan.

"Saya sudah mewakili ikatan dokter, kawan-kawan mewakili bidan, perawat, apoteker, dan lain-lain jadi kawan-kawan tenaga kesehatan tidak perlu khawatir karena alhamdulillah efek samping yang saya rasakan itu minimal sekali," kata Daeng setelah menerima vaksin COVID-19 yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 27 Januari.

Ada pun efek samping yang dia rasakan hanyalah pegal di bagian tangan yang disuntik. Namun, hal ini hanya berlangsung lima jam setelah waktu penyuntikan.

Dia meyakinkan vaksinasi COVID-19 perlu untuk dilakukan oleh tenaga kesehatan karena memiliki risiko mengalami penularan yang cukup tinggi. Sehingga, jika masih ada tenaga kesehatan kesulitan dalam proses pendaftaran nantinya IDI akan siap membantu.

"Bagi kawan-kawan yang kesulitan mengakses, mendaftar vaksin silakan hubungi IDI setempat atau mungkin langsung ke saya untuk saya berikan akses mendaftar vaksin supaya penyuntikan vaksin dapat berjalan lancar," tegasnya.

"Jadi enggak perlu khawatir karena ini untuk kita, kita yang setiap hari berhadapan dengan pasien resikonya cukup tinggi. Jadi kita perlu cepat divaksin," imbuh Daeng.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menjalani vaksinasi COVID-19 tahap kedua hari ini. Setelah divaksin hari ini, dia mengaku tidak merasakan apapun sama seperti saat dirinya menjalankan vaksinasi yang pertama kalinya.

"Jadi setelah suntikan vaksin pertama itu di 13 Januari lalu, dua minggu yang lalu sekarang, hari ini saya mendapatkan suntikan vaksin yang kedua," kata Jokowi usai melakukan vaksinasi di Istana Negara, Rabu, 27 Januari.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu menjalani proses vaksinasi pada pukul 08.30 WIB. Sebelum divaksin, dia lebih dulu dicek kesehatannya mulai dari pemeriksaan tensi hingga menjawab sejumlah pertanyaan terkait kesehatannya.

Ada pun dokter yang menyuntikkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac tersebut adalah Prof. Dr. Abdul Muthalib dan kali ini tangannya tidak gemetar, seperti saat pertama kali menjalankan tugasnya.

Usai divaksin, Jokowi mengaku tidak merasakan apapun sama seperti setelah dia mendapatkan vaksinasi untuk yang pertama kali.

"Sama seperti dua minggu yang lalu tidak terasa," ungkapnya.