PAPUA - Kapal MV RTM Djulpan berbendera Singapura menyelamatkan enam ABK KM Farida Indah yang terombang-ambing di atas rakit di perairan Kaimana, Provinsi Papua Barat.
Kepala SAR Timika, George Randang, mengatakan enam ABK itu ditemukan saat melintas di perairan Kaimana dalam perjalanan dari Australia menuju Cina pada Sabtu 1 Juli.
Dia menjelaskan, keenam ABK ditemukan sekitar 59 notical mile dari daratan Kabupaten Kaimana dalam kondisi terapung di atas rakit yang telah mereka buat.
Setelah menemukan keenam ABK, kemudian kapal jenis Bulk Carrier berbendera Singapura menghubungi Basarnas Command Center(BCC) melalui e-mail yang kemudian menginformasikan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika agar dilakukan proses evakuasi.
Untuk memastikan informasi tersebut, petugas SAR Timika menelpon dan meminta posisi atau koordinat kapal MV RTM Djulpan sehingga tim SAR gabungan menuju lokasi kapal tersebut.
Cuaca buruk dan gelombang tinggi menyebabkan tim gabungan tidak bisa mendekati kapal dan kembali ke Kaimana, kata Randang.
Dia bilang, akibat proses evakuasi tertunda, SAR Timika berkoordinasi dan mengarahkan MV. RTM Djulpan agar mengevakuasi korban dengan menaikkan ke atas kapal serta membantu penanganan awal, sambil menunggu tim SAR dari Kaimana.
Permintaan itu disampaikan karena gelombang dan dikhawatirkan rakit buatan para ABK KM Farida Indah akan bergeser atau hilang.
"Evakuasi baru dilakukan Minggu dini hari dan setibanya di Kaimana langsung dibawa ke RSUD setempat untuk mendapat penanganan media, " ujar Randang.
BACA JUGA:
KM. Farida Indah sebelumnya dilaporkan hilang sejak Kamis 22 Juni, setelah berlayar dari Timika tujuan Agast, Senin 19 Juni dengan membawa delapan ABK.
Sebelumnya, berdasarkan laporan Antara, KM Nagoya 02 menemukan dua ABK KM Farida Indah di perairan Timika yakni Bakri dan Ahmad alias Muti pada Senin 26 Juni.
Dari pengakuan kedua ABK terungkap kapal yang mengangkut bahan bangunan itu tenggelam setelah diterjang ombak disekitar perairan Timika.
Enam ABK KM Farida Indah yang ditemukan kapal MV RTM Djulpan adalah Dopi Sonarto (45) asal Jakarta, Baba (79) asal Bone), Ande Suhardi (63) asal Bone, Devi (52) asal Jakarta), Undi (45) asal Bone dan Abdul (55) asal Papua.