Bagikan:

SUKABUMI - Sejumlah orang tidak dikenal (OTK) yang menggunakan mobil berwarna hitam melakukan penyerangan dan penganiayaan terhadap seorang yang diduga preman di Pasar Rehe, Kampung Selakopi Cihurang, Kabupaten Sukabumi, Jabar.

"Saat kejadian tadi saya sama korban, yakni Erlan alias Samson (37), sedang ngopi di salah salah satu lapak. Tiba-tiba datang mobil hitam dan sejumlah penumpangnya turun, kemudian memanggil Erlan dan membawanya ke lorong pasar," kata salah seorang saksi di lokasi kejadian Irfan (37) dikutip ANTARA, Jumat, 30 Juni.

Irfan mengaku tidak mengetahui permasalahan awalnya yang menyebabkan sejumlah OTK itu mengeroyok Erlan di lorong pasar, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan.

Akibat pengeroyokan tersebut, preman yang akrab disapa Samson itu mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya dan harus ditangani petugas medis puskesmas.

Awal mula penyerangan dan pengeroyokan dilakukan OTK terhadap Samson di Pasar Rehe, kata dia, berawal saat korban dan dirinya nongkrong sembari ngopi di sekitar lapak pada pukul 11.30 WIB.

Saat sedang asyik berbincang-bincang, tiba-tiba datang mobil warna hitam. Dari dalam mobil tersebut turun antara lima sampai tujuh orang yang langsung mendatangi Samson dan membawanya ke lorong pasar.

Entah apa penyebabnya, Samson dianiaya. Pengeroyok itu baru berhenti memukuli dan menendang korban setelah dipisah oleh warga.

Melihat kondisi korban sudah tidak berdaya, OTK itu meninggalkan begitu saja, sementara Samson pulang ke rumahnya dan informasinya dibawa ke puskesmas.

"Yang menganiaya Samson ada sekitar lima sampai tujuh orang. Mereka datang dan pergi dengan menggunakan mobil warna hitam. Penyebab utamanya saya tidak tahu persis," tambahnya.

Sementara itu, adik perempuan korban Fir (28) mengatakan saat itu kakaknya pamit untuk pergi ke Pasar Rehe yang rencananya mau menjahit pakaian anaknya karena kebesaran.

Saat kejadian, kakaknya itu tidak melawan karena ada anaknya sehingga hanya diam saja saat dipukuli oleh sekelompok OTK.

"Kakak saya pulang dalam berantakan dan mengaku pusing sehingga terjatuh," katanya.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait dengan kasus penyerangan dan pengeroyokan oleh OTK kepada terduga preman tersebut.