JAKARTA - Satgassus Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Mabes Polri memantau hasil pekerjaan proyek peningkatan dan pemeliharaan jalan yang menggunakan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Hal itu bertujuan untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.
"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Perintah Kapolri yang ingin Polri berperan aktif dalam upaya mencegah terjadinya korupsi atau penyelewengan pada proyek pemerintah yang dibiayai oleh program PEN," ujar Anggota Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Yudi Purnomo dalam keterangannya, Rabu, 28 Juni.
Tak dipungkiri proyek pembangunan infrastruktur ini rawan terjadinya tindak pidana korupsi.
Dari berbagai kasus yang sudah terungkap, modus yang kerap digunakan para pelaku misal menurunkan spek tidak sesuai kontrak, suap menyuap, atau gratifikasi.
Tindakan itu tentunya dapat menimbulkan kerugian negara. Sebab, hasil pekerjaan jalan tidak bisa bertahan lama dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mendukung usaha perekonomian dan kegiatan sosial mereka.
"Sehingga peran Polri dalam melakukan pemantauan ini merupakan bentuk dukungan kepada Pemerintah yang diharapkan akan berdampak positif bagi lancarnya serta tercapainya maksud dan tujuan program tanpa adanya kebocoran anggaran," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Satgassus Pencegahan korupsi Harun Al Rasyid mengatakan, ada sembilan pembanguan jalan yang dipantau proses pengembangan dan pemeliharaannya pada 26 hingga 27 Juni.
Hasilnya, ditemukan adanya retakan dan proses peningkatan jalan yang belum rampung.
BACA JUGA:
Adapun sembilan jalan itu antara lain, Jalan Badegan - Tulung, Jalan Kauman - Carangrejo, Jalan Ngambakan-Sampung dan Sampung - Parang, Jalan Dengok - Karangan, Jalan Sultan Agung, dan Jalan Jaksa Agung - Aloon Aloon Utara.
Kemudian, Jalan Pulung – Pudak, Jalan Mlarak - Pulung, serta Jalan Semanding - Tempuran.
"Hanya Satu yang realisasinya tidak mencapai 100 persen, yaitu pada proyek peningkatan Jalan Pulung – Pudak. Realisasi hanya mencapai 56,6sembilan persen karena kontraktor kehabisan modal," ucap Harun.