Konsulat Jenderal AS Dukung Kebijakan Do’s and Don’ts Wisatawan Asing di Bali
Konsulat Jenderal AS Clint Shomake saat berkunjung ke Kantor Wagub Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati di Denpasar, Jumat (23/6/2023). ANTARA/HO-Pemprov Bali

Bagikan:

DENPASAR - Deputi Politik dan Ekonomi Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya Clint Shoemake mendukung kebijakan do's and don'ts atau apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan wisatawan saat berlibur di Pulau Dewata.

"Kami sangat senang dan mendukung surat edaran yang dikeluarkan pemerintah terkait dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan wisatawan," kata Clint Shoemake dilansir ANTARA, Jumat, 23 Juni.

Dengan demikian, kata dia, wisatawan yang datang berlibur ke Bali bisa ikut menjaga kesucian tempat-tempat suci di Bali dan menghormati budaya yang ada di tengah masyarakat

Clint Shoemake mengaku akan turut menyosialisasikan kebijakan ini kepada warganya sehingga warga Amerika Serikat yang datang ke Bali dapat mematuhi aturan dan menghormati budaya ataupun tatanan yang ada.

Dia mengatakan berwisata ke Bali merupakan keinginan warga negara Amerika Serikat karena mereka menyukai keindahan alam dan budayanya sehingga sebagai wisatawan juga harus ikut menjaga.

Menanggapi dukungan Konsulat Jenderal AS, Wagub Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menyampaikan apresiasinya.

Cok Ace menuturkan ada beberapa wisatawan mancanegara yang melakukan tindakan kurang terpuji selama berlibur ke Bali seperti berpesta di puncak gunung, membuang sampah sembarangan, berperilaku tidak pantas di tempat umum, memanjat pohon keramat, maupun berperilaku tidak pantas di tempat-tempat yang disucikan.

Dengan adanya aturan do's and don'ts yang disampaikan kepada warga negara asing, Cok Ace berharap kasus-kasus terdahulu tidak terjadi lagi dan para wisatawan yang menikmati Pulau Bali bisa menghormati adat istiadat, budaya yang ada, dan ikut menjaga alam Bali.

Kunjungan dari wisatawan Amerika sendiri disebut tinggi, hampir 70.000 dan berada di urutan keempat setelah Australia, India, dan Inggris.

Ia tidak saja berharap kunjungan wisman Amerika ke Bali terus meningkat, tetapi para wisatawan yang datang mengetahui apa yang bisa dilakukan dan dilarang dilakukan selama berwisata di Bali.

"Dengan demikian, para wisatawan ikut berkontribusi dalam menjaga alam serta menghormati adat istiadat maupun budaya Bali," kata dia.