JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyambut baik dan mendukung upaya-upaya menggali dan memperkuat kerja sama industri halal Indonesia dengan Uzbekistan.
“Saya menyambut baik ikhtiar untuk menggali potensi kerja sama lebih luas lagi, dalam kerangka penguatan hubungan Indonesia-Uzbekistan, khususnya bidang industri halal,” kata Wapres dalam audiensi dengan para pelaku industri halal Uzbekistan di Tashkent, Uzbekistan, dilansir ANTARA, Selasa, 13 Juni.
Wapres mengatakan pada tahun 2022 tren nilai perdagangan kedua negara mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 82 juta dolar AS.
Wapres meyakini pencapaian tersebut disebabkan oleh kontribusi aktif dari para pelaku usaha kedua negara dalam forum-forum yang sudah rutin diagendakan.
Wapres menekankan komitmen penuh pemerintah Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia pada 2024, sehingga sektor unggulan industri halal, seperti makanan, mode fesyen, kosmetik, farmasi dan pariwisata halal akan terus dikembangkan.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen kuat mengembangkan sektor-sektor unggulan industri halal tersebut, serta menargetkan Indonesia menjadi produsen halal terkemuka dunia pada 2024,” sebut Wapres.
Sementara itu, di bidang investasi Wapres menyebutkan pemerintah Indonesia membuka kesempatan yang luas bagi para investor dari Uzbekistan yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.
“Pemerintah berkomitmen memberikan berbagai kemudahan bagi investor untuk menanamkan modal di Indonesia. Dalam bidang industri halal, terdapat regulasi yang memberikan kemudahan untuk Jaminan Produk Halal di Indonesia,” tambahnya.
Wapres juga berharap pemerintah Indonesia dan Uzbekistan terus melakukan eksplorasi mengenai sektor-sektor potensial yang dapat memperkuat kerja sama antarkedua negara.
“Saya berharap seluruh potensi komoditas unggulan industri halal Indonesia dan Uzbekistan dapat terus digali dan direalisasikan dalam kerja sama konkret antarpengusaha maupun antarpemerintah,” kata Wapres.
Dalam audiensi itu salah seorang peserta audiensi asal Uzbekistan, yaitu Sanjay Turdiev dari Ziyarah Travel menyampaikan gagasan kepada Wapres mengenai kemungkinan untuk memperkenalkan ulama-ulama asal Uzbekistan ke sekolah di Indonesia sebagai upaya peningkatan kerja sama di bidang pendidikan.
Wapres menyambut baik gagasan tersebut dan menurut Wapres pertemuan secara daring menjadi strategi yang efektif untuk menarik minat pariwisata, baik di Indonesia maupun Uzbekistan.
Sementara itu hal lain diutarakan oleh CEO Labzak Biznes Group Iskandar Mirsagatov yang membidangi sektor impor produk buah-buahan dari Indonesia.
BACA JUGA:
Dia mengungkapkan masalah perizinan karantina impor produk buah-buahan dari Indonesia dan adanya masalah lisensi perizinan karantina di wilayah Uzbekistan.
“Terkait transportasi ini juga kaitannya masalah bagi kami karena kendala jarak, melalui pesawat terbang, namun produk tidak tahan lama. Kami ingin memohon apakah memungkinkan adanya pihak Indonesia yang bisa bekerja sama di bidang transportasi?” tanya Iskandar.
Wapres menyampaikan pemerintah Indonesia siap mendukung upaya logistik tersebut, dan berdasarkan informasi yang didapatkan dari Kementerian Luar Negeri, saat ini sedang dilakukan penjajakan kerja sama pada bidang transportasi logistik antara Indonesia dengan Uzbekistan.
Di akhir pertemuan audiensi ini, Wapres juga meminta penguatan komitmen kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Uzbekistan agar dapat lebih erat, khususnya dalam bidang pendidikan, perdagangan dan transportasi logistik.