Menlu Pangeran Faisal Nilai China Mitra Penting Negara Arab, Blinken Bilang AS Tidak Meminta Memilih
Menlu AS Antony Blinken bersama Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan. (Twitter/@KSAmofaEN)

Bagikan:

JAKARTA - Hubungan China dengan Arab Saudi dan negara-negara regional lainnya mungkin akan terus berkembang, kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.

"China adalah mitra penting bagi kerajaan dan sebagian besar negara di kawasan itu," kata Pangeran Faisal pada konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, yang sedang dalam kunjungan dua hari ke negara itu, termasuk menghadiri KTT Dewan Kerja Sama Negara-negara Teluk (GCC), melansir The National News 9 Juni.

"Kemitraan itu telah memberi kami dan China manfaat yang signifikan dan kerja sama itu kemungkinan besar akan tumbuh hanya karena dampak ekonomi China di wilayah tersebut," lanjutnya.

Lebih lanjut Pangeran Faisal menjelaskan, Riyadh menghargai hubungannya dengan China dan AS, mengatakan hubungan dengan Washington tetap kuat dan kokoh, terutama di bidang-bidang seperti kerja sama pertahanan.

China sendiri adalah mitra dagang terbesar Arab Saudi dan baru-baru ini memainkan peran penting, dalam membantu kerajaan dan Iran memperbaiki hubungan mereka yang retak.

Menteri Luar Negeri Saudi mengatakan, dia tidak menganggap "permainan zero-sum" apa pun dalam hubungan internasional.

"Saya pikir kita semua mampu memiliki banyak kemitraan dan banyak keterlibatan, dan AS melakukan hal yang sama dalam banyak hal," terang Pangeran Faisal.

Dalam kesempatan itu, Menlu Blinken mengatakan AS "tidak meminta siapa pun untuk memilih antara Amerika Serikat dan China".

"Kami hanya mencoba untuk menunjukkan manfaat dari kemitraan kami dan agenda afirmatif yang kami bawa," ujarnya.

Diketahui, hubungan antara AS dan Arab Saudi menegang di bawah Pemerintahan Presiden Joe Biden, dengan banyak analis mengkritik AS karena berpaling dari Timur Tengah.

"Kami telah melihat orang-orang Saudi beralih ke hubungan yang lebih dekat dengan China," ujar Robert Jordan, mantan duta besar AS untuk Arab Saudi yang bertugas di bawah Presiden George W Bush, kepada The National.

"Kami telah melihat OPEC+ membatasi produksi dan kami telah melihat apa yang tampaknya menjadi perasaan tidak nyaman dari Saudi sehubungan dengan hubungan dengan Amerika Serikat," lanjutnya.

Jordan mengatakan, perjalanan Memu Blinken adalah "reset" dan langkah penting dalam "menegaskan kembali hubungan".