Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur memutuskan untuk memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga 8 Februari 2021 mendatang. 

Kebijakan ini diambil menyusul masih tingginya tingkat kematian pasien COVID-19 di kota ini. 

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dilansir Antara, Sabtu, 23 Januari mengatakan, pihaknya sudah melakukan evaluasi terkait pelaksanaan PPKM tanggal 22 Januari 2021 berdasarkan data per tanggal 21 Februari 2021.

"Kami telah melakukan evaluasi terkait dengan PPKM ini dan hasil evaluasi, tingkat kematian di Kota Kediri masih tinggi bahkan meningkat," kata Abdullah. 

Parameter nasional untuk tingkat kematian sebesar 3 persen, sementara di Kota Kediri pada tanggal 6 Januari 2021 sebesar 8,48 persen dan 21 Januari sebesar 9,80 persen. Dengan itu, data kasus masih tinggi.

Namun dari data per 21 Januari 2021, tiga parameter lainnya yaitu Bed Occupansi Ratio (BOR), tingkat kasus aktif dan tingkat kesembuhan jauh lebih baik.

Pada BOR ruang isolasi misalnya, parameter nasional sebesar 70 persen. Di Kota Kediri pada tanggal 6 Januari 2021 sebesar 75,77 persen dan berhasil turun per 21 Januari 2021 sebesar 65 persen.

Pada parameter kasus aktif secara nasional sebesar 14 persen. Di Kota Kediri pada tanggal 6 Januari 2021 sebesar 7,57 persen dan per 21 Januari 2021 berhasil turun menjadi 4,79 persen.

Lalu pada parameter tingkat kesembuhan secara nasional sebesar 82 persen. Di Kota Kediri pada tanggal 6 Januari 2021 sebesar 82 persen dan per 21 Januari 2021 naik menjadi 84,74 persen.

Wali Kota berharap kebijakan PPKM yang diperpanjang itu bisa dipatuhi oleh semua warga di Kota Kediri. Dengan itu, diharapkan bisa menekan angka penyebaran COVID-19.

"Saya harap semua masyarakat bisa mematuhi aturan ini. Supaya bersama-sama kita dapat meminimalisir persebaran COVID-19," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.

Pihaknya mengungkapkan PPKM di Kota Kediri ini diperpanjang hingga 8 Februari 2021 dengan dua upaya strategis tambahan.

Pertama, orang dengan komorbid agar melakukan work from home (WFH) dan membatasi diri tidak berpergian keluar rumah.

"Kami juga mendorong lebih banyak penyintas COVID-19 untuk melakukan donor plasma dalam gerakan donor plasma konvalesen (Gedor Pasen) dengan cara datang ke PMI, nanti jika PMI oke maka hari berikutnya akan diambil plasmanya oleh PMI untuk sembuhkan saudara kita yang memiliki risiko tinggi dan gejala berat," ujar dia.

Di Kota Kediri, data COVID-19 per hari ini mencapai 933 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah itu, 45 orang masih dirawat, 5 dipantau, 793 orang sudah sembuh, dan 90 orang telah meninggal dunia.

Data jumlah warga meninggal dunia pada Senin, 18 Januari lalu adalah 87 orang, dengan jumlah yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 888 orang. Jumlah warga meninggal 87 orang itu kemudian bertambah hingga kini mencapai 90 orang.