Bagikan:

JAKARTA - Bendungan besar era Uni Soviet di bagian selatan Ukraina yang dikuasai Rusia jebol pada Selasa, menyebabkan banjir air melintasi zona perang, menurut pasukan Ukraina dan Rusia.

Kedua belah pihak saling menyalahkan telah melakukan serangan terhadap bendungan, melansir Reuters 6 Juni.

Video yang belum diverifikasi di media sosial menunjukkan serangkaian ledakan hebat di sekitar Bendungan Kakhovka. Video lain menunjukkan air melonjak melalui sisa-sisa bendungan dengan orang-orang di sekitar mengungkapkan keterkejutan mereka, kadang-kadang dengan bahasa yang kasar.

Bendungan setinggi 30 meter (yard) dan panjang 3,2 km (2 mil) ini dibangun pada tahun 1956 di Sungai Dnipro, sebagai bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka.

Bendungan ini memiliki waduk seluas 18 km3 yang juga memasok air ke semenanjung Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014, serta ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, yang juga berada di bawah kendali Rusia.

Militer Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia meledakkan bendungan tersebut.

"Kakhovka (bendungan) diledakkan oleh pasukan pendudukan Rusia," kata Komando Selatan Angkatan Bersenjata Ukraina pada Hari Selasa di halaman Facebook-nya.

"Skala kehancuran, kecepatan dan volume air, dan kemungkinan area genangan sedang diklarifikasi."

Kantor berita Rusia mengatakan bendungan itu, yang dikendalikan oleh pasukan Rusia, telah dihancurkan dalam penembakan. Sementara, seorang pejabat yang dipasang Rusia mengatakan itu adalah serangan teroris, istilah Rusia untuk serangan oleh Ukraina.