JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria menyerahkan kasus sabotase kabel pompa air di Rumah Pompa Dukuh Atas kepada pihak kepolisian.
"Kejadian (sabotase kabel pompa) ini sedang diproses. kita akan lihat. Apa motifnya, apa masalahnya, apa yang dilakukan. Kita serahkan nanti pada pihak kepolisian untuk mencari tahu lebih detail lagi," kata Riza di Balai kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Januari.
Riza menyebut, pagi tadi jajaran Pemprov DKI telah memperbaiki kondisi rusaknya kabel pompa air yang dissbotase. Saat ini, aliran listrik di Rumah Pompa Dukuh Atas, Tanah Abang, telah dapat kembali beroperasi.
"Alhamdulillah sekalipun ada kabel yang dipotong, pompa yang ada saat ini tetap berfungsi," ungkap Riza.
Terpisah, Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Singgih Hermawan mengaku sedang mendalami kasus sabotase kabel pompa yang terjadi pada 14 Januari lalu.
AKBP Singgih mengatakan awalnya petugas PLN melaporkan ada gangguan listrik di sekitar Pintu Air Dukuh Atas. Akibatnya, aliran listrik di Gardu Pintu Air Dukuh Atas los setrum atau tidak berfungsi lancar.
"Menurut petugas dari PLN bagian gangguan, pada 14 Januari 2021, terpantau dari pihak PLN, aliran listrik di Gardu Pintu Air Dukuh Atas los setrum. Kemudian, diadakan pengecekan ke lokasi dan kedapatan posisi meteran kabelnya sudah terputus, tapi posisi meteran masih terpasang," ujar Singgih.
BACA JUGA:
Kemudian dilakukan perbaikan dengan penyambungan kembali kabel-kabel yang diputus, serta mengganti meteran yang lama dengan yang baru. Kerusakan yang dialami ternyata tidak begitu parah.
"Sifatnya hanya perusakan dengan cara memotong kabel sehingga aliran listrik tidak masuk ke meteran. Namun, listrik masih tetap mengalir ke saluran Pompa Air Dukuh Atas," jelas Singgih.
Sebagai informasi, kabel yang rusak di rumah pompa dapat mengakibatkan listrik putus, sehingga pompa tidak berfungsi. Dampak yang bisa terjadi dari kerusakan tersebut adalah banjir, khususnya di underpass yang lokasinya berada di bawah permukaan tanah.