JAKARTA - Pasar Ciplak tempat penjualan sayur mayur dan kebutuhan pokok di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, mulai tidak ramah terhadap perempuan dan anak.
Sebab kasus pelecehan seksual dan kekerasan verbal menimpa seorang wanita dan anaknya yang berbelanja di Pasar Ciplak, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Selasa kemarin, 30 Mei.
"Saya tidak menyangka, pasti tidak aman tempatnya (Pasar Ciplak) untuk perempuan, apalagi anak-anak," kata N, orangtua M (10) korban pelecehan seksual kepada VOI, Rabu, 31 Mei.
Saat ini, kondisi M, korban pelecehan masih mengalami trauma atas kejadian pelecehan seksual tersebut.
"Anak saya sempat diam, tapi saya besarkan hatinya karena dia berani memberikan kesaksian (kejadian pelecehan seksual yang menimpa korban)," ucapnya.
N mengatakan, meski pelaku sempat diamankan di pos keamanan pasar, namun pelaku justru dilepas setelah dimediasi oleh aparat keamanan.
"Sempat dimediasi di pos keamanan pasar tapi pelaku dilepas," katanya.
BACA JUGA:
Sebelumnya diberitakan, M (10) seorang siswi kelas 4 Sekolah Dasar (SD) menjadi korban pelecehan seksual di Pasar Ciplak, Jalan Pancawarga 1, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa, 30 Mei, siang. Kejadian terjadi sekitar pukul 12.30 WIB.
Dari keterangan N, orang tua korban, kejadian bermula ketika dirinya bersama sang putri kecilnya berbelanja di Pasar Ciplak. Setelah korban pulang sekolah, korban ikut ibunda nya untuk berbelanja.
Menurut N, karena sempitnya jalan akses berbelanja di pasar yang sempit, posisi N berada di depan putrinya sekitar jarak 2 meter. Kemudian ketika putrinya melewati seorang pria paruh baya (pelaku), pelaku langsung menepok bokong putrinya hingga beberapa kali.