JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pedagang Daging Indonesia alias DPP APDI meminta para pedagang daging untuk kembali berdagang. Hal ini seiring dengan dipenuhinya tuntutan pengurus APDI DKI Jakarta oleh pemerintah terkait penstabilan harga sapi potong di tingkat feedloter dan RPH serta harga daging di pasaran.
"Dengan ini kami mengimbau kepada teman-teman pedagang daging mohon kiranya dapat berdagang kembali, hari Jumat, 22 Januari 2021," dikutip dari surat yang ditandatangani oleh Ketua Harian DPP APDI Asnawi, Jumat, 22 Januari.
Dalam surat tersebut, Asnawi mengatakan DPP APDI telah melakukan rapat koordinasi dengan Kementerian Perdagangan sejak tanggal 19 hingga 20 Januari. Dari pertemuan tersebut, pemerintah serius menindaklanjuti surat yang dilayangkan pengurus APDI DKI Jakarta.
Dari dua tuntutan tersebut, kata Asnawi, telah mendapat informasi dari Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra bahwa harga timbang karkas di RPH dan TPH telah disepakati oleh Gapuspindo tidak lebih dari Rp94 ribu per kilogram (kg) atau setara dengan harga timbang hidup sapi Rp46 ribu sampai dengan Rp47 ribu.
"Hal tersebut sebagaimana permintaan pedagang daging se-Jabodetabek melalui koordinator pedagang daging bersama Ketua DPD APDI DKI, dan pemerintah menjamin ketersediaan pasokan sapi dan daging," tutur Asnawi.
BACA JUGA:
Sekadar informasi, sejumlah pedagang daging sapi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi atau Jabodetabek sebelumnya sempat mogok jualan menyusul naiknya harga komoditas tersebut di pasaran belakangan ini.
Mogok jualan karena lonjakan harga daging ini rencananya berlangsung selama tiga hari dimulai per hari Rabu, 20 Januari hingga Jumat, 22 Januari. Rencana mogok jualan ini dilakukan setelah Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) bertemu dengan sejumlah pemangku kebijakan dan membahas kondisi harga di pasaran.
Kemudian, APDI DKI Jakarta melayangkan surat untuk meminta pemerintah menstabilkan harga sapi potong di tingkat feedloter dan RPH serta harga daging di pasaran. Selain itu, mereka juga menuntut pemerintah memastikan kelancaran dan ketersediaan pasokan sapi potong dan daging untuk pedagang.