JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46 Joe Biden akan membawa harapan terhadap pemulihan ekonomi global yang tertekan akibat pandemi COVID-19.
"Ekonomi global masih menghadapi ketidakpastian. AS yang hari ini memiliki presiden baru tentu merupakan harapan untuk segera pulih dan memberikan kepastian bagi ekonomi dunia,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam acara 11th Kompas100 CEO Forum di Jakarta, Kamis.
Tak hanya itu Sri Mulyani menuturkan ekonomi China yang mulai menunjukkan pemulihan meskipun masih tumbuh di bawah 3 persen akan turut menciptakan kepastian bagi ekonomi global.
Terlebih lagi, Sri Mulyani mengatakan banyak negara mulai memiliki harapan dengan ditemukannya vaksin COVID-19 sehingga beberapa negara telah melakukan vaksinasi pada Desember 2020 seperti Inggris dan Amerika Serikat.
Menurut Sri Mulyani, beberapa aspek tersebut mampu memunculkan suasana optimisme pada tahun ini meskipun ekonomi dunia masih akan diliputi ketidakpastian akibat pandemi sejalan dengan terjadinya gelombang kedua.
BACA JUGA:
Ia menjelaskan gelombang kedua terjadi akibat beberapa negara memasuki musim winter sehingga jumlah kasus melonjak tinggi seperti di negara-negara Eropa, AS, China, dan Jepang.
Untuk Indonesia, Sri Mulyani memastikan pemerintah akan terus menggunakan berbagai instrumen kebijakan secara tepat waktu, fleksibel, adaptif, transparan, dan akuntabel dalam mengendalikan dampak pandemi.
Ia menegaskan Pemerintah Indonesia melakukan langkah yang sama dengan negara lain yaitu mengkombinasikan kebijakan fiskal, moneter serta sektor keuangan untuk melakukan menahan merosotnya ekonomi.
"Yang paling penting seluruh pemangku kepentingan bekerja sama, berkolaborasi, bergotong-royong untuk memulihkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kita," tegas Sri Mulyani.