Bagikan:

JAKARTA – Rangkaian agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Jakarta pada pekan ini membuka ruang tersendiri bagi para decision makers untuk bertemu kolega satu sama lain. Tidak terkecuali dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang kembali bersua dengan sejawat ekonom dari Amerika Serikat.

Dia adalah Joseph Stiglitz, salah satu pemikir ekonomi senior asal Negeri Paman Sam. Menkeu akrab memanggil Joseph dengan sebutan Joe. Maklum saja, hampir seluruh karir internasional Sri Mulyani dilakoni di AS. Pun demikian dengan pendidikan tingginya yang ditempuh di Amerika Serikat.

“Good to see you again Joe and welcome to Jakarta,” sambut Menkeu hangat seperti yang dia unggah dalam akun Instagram @smindrawati, dikutip Jumat, 8 September.

Kata Menkeu, Joseph Stiglitz yang adalah pemenang Nobel Ekonomi yang pernah menjadi ketua Dewan Penasihat Ekonomi Amerika Serikat dan pernah menjadi Chief Economist Bank Dunia.

“Beliau hadir dalam rangka KTT ASEAN- ke 43 Jakarta, pada salah satu acara CEO Forum yang menghadirkan pembicara kelas dunia,” tuturnya.

Bendahara negara menjelaskan, dirinya menghabiskan waktu berkualitas dengan membahas kondisi dan outlook ekonomi dunia terutama di AS, China dan Eropa.

Disebutkan bahwa pelemahan ekonomi dikombinasikan dengan tantangan inflasi, suku bunga tinggi dalam jangka cukup panjang yang diyakini bakal mengancam pertumbuhan ekonomi dunia.

“Geopolitik dan fragmentasi global dan disrupsi supply chain akan meningkatkan ketidakpastian ekonomi,” tegas dia.

Menkeu mengaku mendapat banyak insight dari diskusi ini lantaran Joe yang memiliki pengalaman panjang dalam pembangunan dan pandangan kritis mengenai berbagai isu.

“Terakhir kami bertemu di Jepang dalam pertemuan Menteri Keuangan G7 di Jepang dimana Joe menyampaikan presentasi mengenai mengukur kemajuan pembangunan beyond GDP,” kata Menkeu.

Sebagai informasi, Joseph Stiglitz merupakan Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Presiden di masa pemerintahan Bill Clinton selama 1995-1997. Selain itu, dia juga sempat menduduki kursi strategis di organisasi finansial internasional World Bank (Bank Dunia) untuk periode 1997-2000.