Pasien COVID-19 Terus Bertambah, Sri Mulyani: Pemerintah Akan Tambah Tempat Isolasi
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air. Salah satunya dengan mendorong peningkatan kapasitas tempat tidur di beberapa rumah sakit baik di daerah maupun pusat.

Seperti diketahui, kasus COVID-19 di Tanah Air terus meningkat. Hingga Senin, 18 Januari penambahan harian tercatat sebanyak 9.086 kasus. Sehingga total kasus secara kumulatif sejak kasus pertama di temukan 2 Maret mencapai 917.015 kasus.

"Kita sudah melihat beberapa daerah mengalami peningkatan dan oleh karena itu kebutuhan ruang isolasi dan juga ruang perawatan menjadi meningkat," ujarnya, saat rapat kerja (raker) bersama Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) secara virtual, Selasa, 19 Januari.

Terkait dengan penambahan tempat perawatan pasien COVID-19, Sri Mulyani mengaku telah berkoordinasi degan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin untuk menginstruksikan kepada seluruh rumah sakit baik BUMN, swasta, dan rumah sakit daerah lainnya agar memberikan tambahan kapasitas untuk tempat tidur.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah juga bakal memanfaatkan fasilitas isolasi terpusat bagi pasien gejala ringan dan tanpa gejala. Sehingga, nantinya pasien dapat dirujuk turun ke fasilitas isolasi terpusat.

Contohnya, kata Sri, fasilitas isolasi terpisat seperti di Wisma Atlet, Asrama Haji, gedung diklat, hotel-hotel dan lainnya.

Tambah Tenaga Medis

Bendahara negara ini mengatakan, pemerintah juga akan menambah jumlah tenaga kesehatan untuk membantu penanganan COVID-19 di Indonesia. Setidaknya 8.572 tenaga kesehatan akan diperbantukan di 148 fasilitas kesehatan yang tersebar di Tanah Air.

Rinciannya adalah 917 dokter umum, 448 dokter spesialis, 5.295 perawat dan 1.912 tenaga kesehatan lainnya

Sri mengakui, tenaga kerja kesehatan mendapatkan tekanan luar biasa. Bahkan, tak jumlah dokter perawat spesialis yang meninggal juga meningkat.

"Karena itu perlu adanya sesuatu dukungan yang penuh kepada tenaga kesehatan dan menghadapi tekanan yang luar biasa," tuturnya.