Bagikan:

JAKARTA - Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam, menyampaikan berdasarkan data survei, Prabowo Subianto masih menjadi top of mind di benak masyarakat.

Pasalnya, Menteri Pertahanan sekaligus Ketum Gerindra itu masih konsisten berada di nomor satu dalam kategori elektabilitasnya.

"Untuk elektabilitas bila Pilpres dilaksanakan hari ini masih tak tergoyahkan di posisi puncak di tempati Prabowo dengan perolehan persentase 33,5 persen,” kata Arif dalam rilis survei, Rabu, 17 Mei.

Untuk nomor dua, posisi masih juga konsisten diisi oleh Gubernur Jawa Tengah, politikus PDI Perjuangan, yakni Ganjar Pranowo. Sedangkan nomor tiga tetap diisi oleh eks Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

"Disusul oleh Ganjar di posisi kedua dan Anies di tiga besar," ujarnya.

Lewat survei juga diukur bila dilakukan simulasi Pilpres 2024 akan bertarung tiga capres, yakni Prabowo, Ganjar dan Anies. Hasilnya, Prabowo masih menjadi potensi calon Presiden yang akan dipilih masyarakat.

"Pada simulasi 3 capres yang mempertandingkan Prabowo, Ganjar dan Anies, publik secara konsisten masih menaruh kepercayaan kepada Prabowo sebagai Presiden periode berikutnya. Ada 38,7 persen public yang memilihnya. Disusul Ganjar dengan 20,2 persen dan Anies 18,4 persen. Sementara ada 22,7 persen yang masih belum menentukan pilihan," paparnya.

Dari survei, Arif menyebut ada beberapa alasan mengapa publik masih memilih Pranowo sebagai Presiden penerus pasca kepemimpinan Joko Widodo.

Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam

Pertama kata Arif, dalam persepsi publik, Prabowo adalah sosok pemersatu bangsa. Dapat dilihat dari bergabungnya Prabowo dalam pemerintahan Jokowi, kemudian engagement yang dilakukan Prabowo terhadap lawan politiknya di masa lalu membuktikan Prabowo lebih mementingkan kesatuan bangsa daripada kepentingan kelompok.

"Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa Prabowo berjiwa besar, tidak pendendam dan baperan," tuturnya.

Kemudian untuk alasan kedua, Arif menyebut bahwa Prabowo adalah sosok yang ramah. Terlihat dalam beberapa momen Prabowo sangat santai ini merupakan hal yang baru bagi sosok purnawirawan TNI tersebut.

Ketiga Prabowo masih dipersepsikan sebagai sosok yang berani, kemudian tegas dan bertanggungjawab dimana ini memang merupakan karakter utamanya yang sudah banyak diketahui publik luas.

Prabowo Subianto juga dipilih karena populis, karakter ini tidak lepas dari keramahan yang ditunjukkan Prabowo sekarang ini.

"Kesan temperamental tak terlihat lagi. Temuan ini memunculkan karakter baru dari Prabowo," tandasnya.

Demikian juga dengan alasan kinerjanya sebagai menteri yang loyal dan alasan lain yang didapatkan dari variabel pertanyaan tersebut. Menurut Arif, sangatlah wajar bila pemilih Prabowo yang lalu masih loyal kepada Prabowo dan pemilih loyal Jokowi mengarahkan pilihannya juga kepada Prabowo.

"Tentu di samping alasan-alasan tadi pengaruh endorsement Jokowi dan kinerjanya selaku Menteri juga signifikan menaikkan elektabilitas Prabowo," sambung Arif.

Pun demikian, Arif mengatakan data survei yang didapat dari riset lembaganya itu masih sangat dinamis jika digunakan untuk mengukur Pilpres 2024. Peluang naik atau turun masih sangat terbuka lebar, terlebih waktu pencoblosan masih cukup lama.

"Pemilu 2024 masih tersisa kurang dari 9 bulan lagi. Situasi menjelang perhelatan besar tersebut masih sangat dinamis. Apapun masih dapat terjadi. Oleh karena itu, hasil survei pun merupakan potret saat survei dilakukan," pungkasnya.

Survei IndoStrategi tersebut dilakukan dalam rentang waktu 1-10 Mei 2023 dengan melibatkan 1.230 responden di seluruh Indonesia. Data yang dirilis Arif memiliki margin of error (MoE) ± 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95 persen.