Tragis! Ini Pengalaman Pribadi Ganjar Melayat ke Trisakti saat Reformasi 98
Ganjar Pranowo menghadiri pameran foto Tragedi Mei 98. (Dok. Ist)

Bagikan:

JAKARTA - Bakal calon presiden (Bacapres) dari Partai PDIP Ganjar Pranowo menghadiri pameran foto Tragedi Mei 98' di gedung Graha Pena 98, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 mei.

Sebanyak 250 foto ditampilkan dalam peringatan 25 tahun reformasi ini yang menggambarkan aksi demonstrasi mahasiswa saat menggulingkan rezim orde baru. Foto-foto itu menggambarkan aksi heroik mahasiswa saat berhadapan dengan polisi dan tentara.

Tak hanya foto, ada juga sejumlah benda yang digunakan dalam aksi 98 itu. Di antaranya bom molotov, selongsong peluru yang diambil dari tempat kejadian serta helm dan tameng polisi.

Foto dan benda peninggalan aksi demonstrasi mahasiswa itu kembali mengingatkan puluhan aktivis 98 yang hadir di sana. Salah satunya adalah Ganjar Pranowo. Ganjar yang sedang beracara di Jakarta menyempatkan waktu menghadiri acara pameran foto peringatan 25 tahun reformasi itu.

"Foto-foto ini mengingatkan peristiwa 25 tahun silam. Di mana saat itu ada peristiwa tembak menembak, penculikan dan lainnya. Kejadian itu masih melekat di benak saya," kata Ganjar.

Ada kejadian dramatis yang Ganjar alami sendiri. Saat peristiwa 98 itu, Ganjar berada di Jakarta. Saat ia hendak melayat di Trisakti, ternyata terjadi kerusuhan. Ada pembakaran di mana-mana.

"Saya ingat betul, jadi pagi menjelang siang saat ada kejadian penembakan itu, saya di Tanah Abang. Tadinya mau melayat di Trisakti, tidak tahunya ada peristiwa kebakaran di beberapa tempat. Flyover di depan Trisakti ditutup, ada teman-teman menghentikan mobil tangki, memasukkan kain ke dalamnya dan dibakar," kenang calon presiden dari PDIP ini.

Saat itu kenang Ganjar, ada seorang wartawan dari Inggris yang ingin memotret kejadian itu. Namun saat ia memotret, terjadi penembakan. Wartawan tersebut terkena tembakan tepat di depan Ganjar.

"Dia terkena tembakan di depan saya, kemudian ambruk dan saya tangkap. Saya bawa ke Trisakti dan minta pertolongan. Baju saya penuh darah. Kejadian itu yang dramatis yang saya alami," jelasnya.

Acara pameran foto 25 Tahun Reformasi dihadiri sejumlah aktivis 98. Di antaranya hadir Adian Napitupulu, Sofian, Nico Sitanggang, Ari Maulana, Arnold Tenu dan lainnya.

Tak hanya menggelar pameran foto, para aktivis 98 itu juga menggelar deklarasi. Mereka mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024.

"Terimakasih atas dukungannya, mudah-mudahan ini menjadi spirit karena kawan-kawan 98 itu betul-betul yang ada di lapangan, yang merasakan denyut nadi perjuangan,  merasakan penderitaan. Beberapa  merasakan siksaan dan tentu saja mereka perlu kita dengar," kata Ganjar.

Para aktivis 98 itu lanjut Ganjar akan menjadi rujukan. Sehingga, dukungan itu diharapkan bisa menjadi bagian semangat untuk mengawal reformasi.

"Mudah-mudahan ini bagian dari semangat untuk mengawal reformasi itu. Jadi makasih untuk teman-teman dari 98 ya," pungkasnya.