JAKARTA – Kepolisian menangkap RS (46) pengoplos gas elpiji 3 kg di Kawasan Kebayoran Lama Jakarta Selatan. RS mengakui bahwa memang ada perbedaan jelas antara tabung yang asli dengan yang palsu.
“Kalau yang asli kita lihat barcode My Pertamina di scan timbul logo dimana dia pengisiannya. Misalnya pengisiannya di Sawangan tertera dilogo,” kata RS kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis, 11 Mei.
Sementara untuk tabung yang telah dilakukan pengoplosan dengan scand barcode palsu tidak dapat ditelusuri lokasi pengisian gas.
“Memang ada barcodenya, tapi kalau di scan tidak tertera tempat pengisiannya,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Irwandhy mengaku akan terus mengembangkan kasus pengoplosan gas ini.
“Kami tetap mengembangkan kasus ini. Pemeriksaan terus dilakukan sehingga tidak menutup kemungkinan ada tersangka-tersangka lain. Karena tabung gas bersubsidi ini merupakan kebutuhan masyarakat sehingga komitmen kami menjaga stabilitas ekonomi dan program pemerintah,” tutupnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, polisi menangkap satu orang penjual gas elpiji di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Irwandhy mengatakan, pelaku berinsial RS (46) itu diamankan pada Senin, 8 Mei di tempat usahanya.
“Di tempat usahanya, Kebayoran Lama. Berbeda dengan rumahnya,” kata Irwandhy kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis, 11 Mei.