Bagikan:

CIANJUR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan sebanyak 35.204 rekening korban gempa bumi Cianjur telah diisi dana stimulan dari Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan total mencapai Rp1,02 triliun.

"Semoga dana stimulan tersebut dapat digunakan sebaik-baiknya oleh warga terdampak bencana Cianjur," kata Kepala Dinas Komunikasi dan informatika Provinsi Jawa Barat, Ika Mardiah, dalam keterangannya,dikutip ANTARA, Kamis, 11 Mei.

Bank Mandiri Regional VI/Jawa 1, selaku pihak yang ditunjuk untuk mencairkan dana stimulan telah melakukan proses pengkreditan di buku tabungan masing-masing korban gempa yang berhak sesuai data yang diperoleh dari BNPB.

Dari jumlah rekening tersebut, sebanyak 8.881 rekening adalah milik warga yang rumahnya rusak berat, 6.915 rekening rusak sedang dan 19.408 rekening rusak ringan.

Berdasarkan data BNPB, total nominal warga terdampak yang menjadi penerima dana stimulan mencapai 42.418 warga dengan rekening yang terbentuk 38.823 nomor. 

"Sebanyak 3.595 rekening belum terbentuk karena adanya permasalahan terkait nama ibu kandung dan update di Disdukcapil," kata Ika.

 

Sementara progres pencetakan buku tabungan Tahap 3 telah terbentuk 38.823 rekening, tercetak 9.292 buku kategori rusak berat, 8.953 buku kategori rusak sedang dan 20.578 buku kategori rusak ringan.

Guna mempercepat pencairan, Bank Mandiri telah melaksanakan 25 kali kegiatan pencairan "on site" di 21 desa yang menjadi epicentrum gempa bumi Cianjur, diantaranya Desa Nagrak, Bunikasih, Limbangansari, Mekarsari, Babakan Karet, Ciherang, Benjot, Cibulakan, Cirumput, Cijedil, Galudra, Gasol, Mangunkerta, Nyalindung, Padaluyu, Saramapad, Sukajaya, Sukamanah, Sukamulya, Talaga dan Wangunjaya.

Kegiatan pencairan secara "on site" di desa-desa untuk melayani warga lansia, difabel, sakit, ibu hamil dan warga berkebutuhan khusus lainnya.