TANJUNG SELOR - Bupati Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Asmin Laura mengatakan data BMKG menggambarkan musim kemarau sejak Februari 2023 hingga saat ini menyebabkan embung-embung PDAM di Nunukan mulai mengering.
“Untuk menangani kekeringan air yang melanda Pulau Nunukan ini, kami dengan forkopimda dan instansi terkait akan merumuskan beberapa solusi,” kata Bupati Nunukan dikutip ANTARA, Rabu, 10 Mei.
Ia mengatakan ada beberapa solusi jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
Jangka pendeknya, Pemkab Nunukan membangun beberapa titik sumur bor, baik di daerah padat penduduk dan sulit untuk dijangkau oleh mobil dan di beberapa titik sumber air yang tersebar di Pulau Nunukan.
Solusi jangka menengahnya akan dilakukan pengeboran kedalaman yang cukup dengan skema corporate social responsibility atau CSR perusahaan. Dalam waktu dekat Bupati Nunukan akan mengundang forum CSR untuk membahas terkait rencana pemda itu.
Laura mengatakan dengan pola CSR pengeboran dengan kedalaman yang sangat dalam ke sumber titik air sangat mungkin dilakukan oleh perusahaan-perusahaan seperti sektor pertambangan karena memiliki peralatan dan teknologi yang memadai.
"Tentunya nanti ini akan ada dua konsekuensi ketika berhasil akan menghasilkan air yang berlimpah, yang kedua jika tidak berhasil ini nantinya akan menggunakan APBD,” ujar dia.
BACA JUGA:
Solusi jangka panjangnya menggunakan embung. Namun untuk memaksimalkan embung perlu diikuti langkah penanganan segera melalui pengerukan sedimentasi serta membutuhkan anggaran yang cukup.
Bupati Nunukan menyebut sudah meminta Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan untuk memimpin langsung OPD terkait menyiapkan segala hal teknis dan administrasinya.
“Dalam artian ketika hal ini menyangkut kepentingan orang banyak, forkopimda siap mengeluarkan beberapa kebijakan atau kewenangan kita, karena di forkopimda punya undang-undang dan aturan sendiri," kata Laura.
Laura juga merencanakan pemberian bantuan tangki penampungan dan pompa air di daerah-daerah yang dianggap mendesak.