Tiga Komandan Senior Kelompok Bersenjata Palestina dan Warga Sipil Tewas dalam Serangan Israel ke Gaza

JAKARTA - Israel menewaskan tiga komandan senior Jihad Islam dalam serangan udara di Gaza, kata para pejabat Palestina, ketika militer negara itu mengonfirmasi mereka melakukan operasi terhadap kelompok tersebut sebelum fajar pada Hari Selasa.

Militer Israel mengatakan mereka menargetkan tiga komandan senior Jihad Islam, kelompok bersenjata terkuat kedua di daerah kantong pantai yang diblokade dan dikuasai Hamas. Dua sumber dari Jihad Islam mengonfirmasi kematian tersebut, melansir Reuters 9 Mei.

Ledakan-ledakan dahsyat mengguncang Gaza dan sebuah video yang beredar di media sosial, yang tidak dapat segera diverifikasi, menunjukkan asap mengepul dan api menerangi langit malam.

Sementara, petugas medis mengatakan sedikitnya enam warga Palestina tewas dalam serangan udara tersebut, tiga di antaranya adalah warga sipil, dan beberapa lainnya luka-luka.

Pekan lalu, kematian seorang pejuang Palestina yang mogok makan dalam tahanan Israel memicu pertempuran lintas batas selama beberapa jam antara Israel dan kelompok-kelompok bersenjata di Gaza, yang menewaskan satu orang Palestina.

Serangan udara tersebut menandai insiden terbaru dalam lebih dari satu tahun meningkatnya kekerasan, dengan berulangnya serangan militer Israel dan meningkatnya kekerasan pemukim di Tepi Barat yang diduduki di tengah serentetan serangan jalanan Palestina yang menargetkan warga Israel. Lebih dari 90 warga Palestina dan setidaknya 19 warga Israel dan orang asing telah terbunuh sejak Januari.

Terkait penyerangan terbaru, COGAT, sebuah unit di Kementerian Pertahanan Israel yang mengoordinasikan urusan sipil dengan Palestina mengatakan, dua penyeberangan dengan Gaza ditutup untuk masuk dan keluarnya orang dan barang sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Untuk mengantisipasi tembakan roket sebagai tanggapan atas pembunuhan tersebut, militer Israel mengeluarkan instruksi khusus bagi warga Israel yang tinggal di kota-kota dalam jarak 40 kilometer dari Gaza, termasuk untuk tetap berada di dekat tempat perlindungan bom dari pukul 2:30 pagi waktu setempat pada Hari Selasa hingga pukul 18:00 pada Hari Kamis.