Kapolri Idham Azis Antar Listyo Uji Kelayakan di DPR: Ini Tradisi Baru
Kapolri Jenderal Idham Azis (Foto: humas.polri.go.id)

Bagikan:

JAKARTA - Kapolri Jenderal Idham Azis mengantar Komjen Listyo Sigit Prabowo ke DPR RI untuk menjalankan uji kelayakan sebagai calon Kapolri. 

Menurutnya, dia sengaja mengantar Listyo sebagai bentuk pembelajaran bagi internal Polri bahwa pergantian kepemimpinan dan regenerasi dalam Korps Bhayangkara adalah sesuatu yang pasti. Dia bahkan menyebut, apa yang dilakukannya adalah tradisi baru.

"Dengan saya mengantar beliau ini merupakan tradisi baru yang harus kita tumbuh kembangkan dan jadi pembelajaran bagi generasi Polri berikutnya sehingga dalam internal solid," kata Idham kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Januari.

Bukan hanya dirinya, Idham juga menyebut nantinya para senior Listyo di kepolisian akan mendampingi calon tunggal Kapolri tersebut. Kata dia, hal ini dilakukan sebagai simbol Polri siap mengantar Listyo hingga duduk di jabatan tertinggi sebagai Kapolri.

"Kita semua mempunyai kewajiban untuk mengantar Bapak Komjen Sigit sampai nanti pelantikan beliau oleh Bapak Presiden sehinga beliau menjadi Kapolri yang ke-25," tegasnya.

"Saya mohon doa restu semoga perjalanan fit and proper test berjalan lancar," imbuh Idham.

Diketahui, dimulai sejak pukul 10.00 WIB, hingga saat ini proses uji kelayakan terhadap Komjen Listyo Sigit Prabowo yang disodorkan sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih terus berjalan.

Saat ini, Komisi III DPR RI tengah mendengarkan pemaparan makalah berjudul Transformasi Menuju Polri yang Presisi: Prediktif-Responsibilitas-Transparansi Berkeadilan.

Adapun dalam proses uji kelayakan ini, Listyo bukan hanya diantar oleh Kapolri langsung. Sejumlah petinggi kepolisian juga turut hadir di gedung parlemen seperti Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kabarhankam Polri Komjen Agus Andrianto, Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada, Kapolda Sulawesi Utara Irjen Panca Putra dan Brigjen Ida Utari.