Bagikan:

CIANJUR - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendirikan dapur umum di Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang untuk kebutuhan 900 jiwa korban banjir bandang di delapan desa di dua kecamatan, guna meringankan beban warga terutama yang masih mengungsi.

Bupati Kabupaten Cianjur, Herman Suherman mengatakan banjir bandang yang melanda delapan desa di Kecamatan Ciranjang dan Bojongpicung, menyebabkan 93 kepala keluarga mengungsi di Balai Desa Ciranjang karena rumah mereka masih tersisa lumpur tebal.

"Kami sudah meminta Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, untuk mendirikan dapur umum dan dinas kesehatan untuk mendirikan posko kesehatan bagi warga yang membutuhkan pelayanan. Dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga korban banjir di dua kecamatan," katanya dikutip ANTARA, Rabu 3 Mei.

Herman menjelaskan, untuk rumah warga dan fasilitas umum yang terendam lumpur yang disisakan banjir, Rabu pagi, sudah mulai dibersihkan petugas gabungan dari BPBD, TNI/Polri, PMI Cianjur, dan Damkar Cianjur.

Namun, pihaknya meminta warga untuk bertahan sementara waktu di pengungsian karena curah hujan masih tinggi dan debit air di Sungai Ciranjang masih tinggi, sehingga rawan terjadi banjir susulan, ditambah pendangkalan dan sampah yang menumpuk setelah banjir.

"Kami berharap posko yang dibangun dapat meringankan beban warga korban banjir, untuk kaum perempuan lebih baik bertahan di pengungsian sedangkan kaum pria dapat menjaga rumah ketika malam atau melakukan ronda bersama," katanya.

Kepala Desa Ciranjang, Dede Efendi, mengatakan memasuki hari ketiga setelah banjir warga yang masih mengungsi di balai desa sudah mulai berkurang dari 293 jiwa saat ini masih tersisa 50 persen karena sebagian besar rumah mereka rusak akibat banjir.

"Saat ini, kami mendapat bantuan dapur umum dan posko kesehatan dari Pemkab Cianjur. Jatah dapur umum akan disebar juga untuk beberapa desa di Kecamatan Bojongpicung yang berbatasan dengan Ciranjang," katanya.