SEMARANG - Stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) telah dibangun dan dioperasikan di wilayah Balai Kota Semarang, Jawa Tengah untuk memfasilitasi bagi masyarakat atau pegawai yang ingin mengisi daya kendaraan listriknya.
"Alhamdulillah hari ini sudah dibangun SPKLU, 'support' dari PLN bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang," kata Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu usai peresmian SPKLU dilansir ANTARA, Selasa, 2 Mei.
Ita, sapaan akrab Hevearita mengungkapkan keberadaan SPKLU semakin melengkapi fasilitas yang ada di sentra pemerintahan Kota Semarang itu, baik untuk masyarakat maupun pengunjung Balai Kota Semarang.
Menurut dia, keberadaan SPKLU tersebut merupakan salah satu penggerak bagi Pemkot Semarang sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia bisa "zero emisi" pada 2060.
Untuk mobil listrik, kata dia, Pemkot Semarang sebenarnya sudah mengalokasikan anggaran untuk pembelian mobil listrik pada 2022, tetapi ketika itu stok barangnya tidak ada sehingga belum terealisasi.
"Sebenarnya pada 2022, begitu ada instruksi presiden, pemda diminta mengalokasikan anggaran mobil listrik. Tapi ternyata, pada saat pemkot menganggarkan barangnya enggak ada," katanya.
BACA JUGA:
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta A.B. Wahyu Jatmiko, mengatakan Semarang memiliki SPKLU di 19 lokasi. Saat ini ada tiga unit yang masih dalam progres pembangunan.
Keberadaan SKPLU bersifat sebagai antisipasi bagi pemilik kendaraan listrik jika bepergian, sebab setiap pembelian kendaraan listrik pada dasarnya sudah dilengkapi perangkat pengisian di rumah.
"Sebenarnya, kalau kendaraan listrik sudah satu paket bisa 'ngecas' di rumah. Mereka yang punya kendaraan listrik di rumah 'dicas' pagi sudah penuh. Jadi, ini (SPKLU, red.) hanya antisipasi jika bepergian," katanya.
Untuk SPKLU di Balai Kota Semarang, kata dia, memiliki daya pengisian yang kuat dengan kapasitas 200 kVA sehingga bisa mengisi daya baterai kendaraan listrik hingga penuh hanya dalam 30 menit.
"Kapasitas (SPKLU, red.) 200 kVA, ini yang paling cepat. Satu kendaraan, motor listrik, kalau 30 menit sudah bisa 'full'. Tapi ngisi ini kan seperti mobil bensin ya, ga harus 'full', bisa separuh," pungkasnya.