JAKARTA - Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyebut terjadi hujan lebat disertai dengan struktur tanah yang labil sejak Senin, 18 Januari pukul 17.00 WIB di Kota Malang, Jawa Timur.
Dampaknya, sebanyak 260 rumah terendam banjir. Banjir terjadi di empat kecamatan, Kecamatan Klojen, Kecamatan Sukun, Kecamatan Lowokwaru, dan Kecamatan Kedungkandang.
"Tercatat kerugian materil sebanyak 260 rumah terendam dan 2 unit sepeda motor hanyut. BPBD Kota Malang masih melakukan pendataan untuk kerugian lainnya yang mungkin timbul," kata Raditya dalam keterangannya, Selasa, 18 Januari.
BACA JUGA:
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang melaporkan tinggi mata air antara 20 hingga 50 sentimeter.
"Saat ini, kondisi di lokasi banjir telah berangsur surut," ucap dia.
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Kota Malang, satu orang dinyatakan hilang dan 2 KK mengungsi ke kediaman kerabat. BPBD juga melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi dan lembaga terkait untuk penangan banjir tersebut.
Raditya bilang, menurut Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Provinsi Jawa Timur berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
"Untuk itu, BNPB menghimbau masyarakat untuk selalu siaga dan waspada menghadapi musim hujan yang akan terjadi hingga akhir Februari 2021. Masyarakat dapat memantau prakiraan cuaca melalui laman BMKG," ungkap dia.