Cerita Wiranto Terpaksa Tinggalkan Hanura: Navigasinya Tidak Sesuai
Arsip - Ketua Wantimpres Wiranto (tengah). (Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto, menyambangi kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin, 1 Mei. Mantan ketua umum Partai Hanura itu pun sempat mengeluarkan curahan hatinya terkait alasan meninggalkan partai yang kini diketuai oleh Oesman Sapta Odang (Oso) itu. 

Saat memberi sambutan di DPP PPP, Wiranto bercerita soal dirinya yang pernah menjadi nahkoda kapal perang. Namun, dia terpaksa meninggalkan kapal perang tersebut lantaran tak sesuai dengan navigasi.

"Saya sendiri pernah menjadi nahkoda kapal perang. Tapi, karena suatu dan lain hal, di mana navigasinya tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan, terpaksa saya melepaskan kapal perang itu. Walaupun sudah lumayan," ujar Wiranto di DPP PPP, Jakarta, Senin, 1 Mei. 

Meski begitu, Wiranto mengaku tetap mendoakan kapal yang pernah dinahkodai itu agar bisa terus berlayar sampai tujuan yang diharapkan. 

"Saya lepaskan, saya memilih untuk berdoa, mudah-mudahan kapal yang saya lepaskan itu selamat sampai tujuan," ungkapnya.

Di sisi lain, Wiranto menyatakan, dirinya sudah tidak ada hubungan apapun dengan Partai Hanura. Meskipun, dia tidak bisa melupakan begitu saja partai yang pernah dipimpinnya itu. 

"Tentu tidak bisa dihapus, karena sudah tercatat dalam histori bahwa saya lah yang membangun dan membesarkan kapal tersebut. Paling tidak itu," tegasnya. 

Namun, tambah Wiranto, masih banyak rekan separtainya dulu untuk bersama-sama dirinya berlabuh ke kapal yang baru. Hanya saja, dia belum memutuskan partai mana yang akan menjadi pilihannya untuk bergabung. 

"Karena semangatnya ada, kualitasnya ada, kesungguhannya ada, tekadnya ada, tapi masih belum tau mau ke mana untuk menyampaikan aspirasi politiknya ke mana," kata Wiranto.