Bagikan:

YOGYAKARTA - Mantan Ketua Umum (Ketum) Hanura Wiranto menyambangi Partai Gerindra dan PPP menjelang Pemilu 2024. Kunjungan politik Wiranto mendekati tahun pesta demokrasi Indonesia tersebut mendapat sorotan publik. Publik penasaran dengan jejak politik Wiranto dan perannya di Partai Hanura.

Tim Ahli Wantimpres, Adi Warman, mengungkapkan bahwa tujuan Wiranto melakukan lawatan ke Gerindra dan PPP merupakan kunjungan balasan. Selain itu, Wiranto sekalilgus menyerahkan eks kader Hanura yang potensial kepada PPP. 

"Kunjungan yang dilakukan beliau adalah kunjungan balasan dan sekaligus menyerahkan mantan kader Hanura yang potensial menyalurkan aspirasi politiknya sesuai keinginan kader tersebut," kata Adi kepada wartawan. 

Langkah politik yang diambil oleh Wiranto ini tentu saja mengejutkan publik. Mengingat jejak politik Wiranto cukup kuat, dinilai keputusan tersebut akan berpengaruh besar pada kontestasi Pemilu 2024. 

Jejak Politik Wiranto

Wiranto merupakan tokoh politik Indonesia yang juga Purnawirawan Jenderal TNI. Wiranto lahir di Yogyakarta pada 4 April 1947. Ia merupakan putra dari pasangan RS Wirowijoto dan Suwarsijah. Wiranto menikah dengan Hj. Rugaiya Usman, S.H. 

Wiranto menempuh pendidikan Akademi Militer Nasional dan lulus pada tahun 1968. Sebelumnya, Wiranto mengenyam pendidikan jenjang sekolah menengah atas di SMA N 4 Surakarta. 

Wiranto kemudian melanjutkan studinya di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat pada tahun 1984. Pada tahun 1995, ia mengambil kuliah di Universitas Terbuka pada jurusan Administrasi Negara. 

Pada tahun 1995, Wiranto tercatat pernah masuk ke Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI. Ia kemudian masuk ke Sekolah Tinggi Hukum Militer AHM-THM pada tahun 1996. Setelah itu, ia mengambil jenjang pendidikan master (S2) jurusan Magister Manajemen STIE-IPWI Jakarta pada tahun 2006. Enam tahun berselang, Wiranto berhasil mendapatkan gelar doktor di bidang Manajemen SDM dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ). 

Jejak Politik Wiranto

Wiranto sudah terjun ke dunia politik sejak tahun 1998. Waktu itu dirinya sempat menjadi anggota Dewan Pembina Partai Golkar. Pada tahun 2006, Wiranto mendirikan Partai Hanura sekaligus menjadi Ketua Umum (Ketum) di partai tersebut. Ia menjabat sebagai Ketum Hanura sampai tahun 2019. 

Wiranto sempat beberapa kali maju dalam gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres), yakni pada tahun 2004, 2009, dan 2014. Pada tahun 2004, Wiranto mencalonkan diri sebagai capres pasangan Salahuddin Wahid yang diusung oleh Golkar. Sayangnya mereka harus kalah dari pasangan SBY dan Jusuf Kalla.

Pada tahun 2009, Wiranto maju sebagai wakil presiden dari Jusuf Kalla. Namun mereka masih belum berhasil terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Pada tahun 20014, Wiranto juga sempat mencalonkan diri sebagai bakal capres bersama Hary Tanoesoedibjo. Tetapi keduanya tidak lolos ke tahap selanjutnya lantara suara dari Partai Hanura terhitung sedikit. 

Wiranto Meninggalkan Partai Hanura

Wiranto merupakan sosok inisiator dari terbentuknya Partai Hanura pada November 2006. Setelah pensiun dari dunia militer, Wiranto terjun di dunia politik menjadi tokoh kunci lahirnya Hanura. 

Wiranto sempat maju menjadi calon wakil presiden mendampingi Jusuf Kalla pada Pilpres tahun 2009. Sayangnya, kontestasi pemilu tersebut dimenangkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. 

Mengenai posisi Wiranto di Partai Hanura sekarang, Wantimpres era Presiden Jokowi tersebut ternyata telah hengkang dari Hanura. Wiranto mengungkapkan alasannya meninggalkan Hanura yang saat ini diketuai oleh Oesman Sapta Odang (OSO).

Wiranto mengibaratkan Hanura sebagai kapal perang. Jenderal TNI (Purn) tersebut mengatakan bahwa navigasi kapal Hanura sudah tidak sejalan dengan pemikirannya. 

"Karena satu dan lain hal di mana navigasinya tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan, terpaksa saya melepaskan kapal perang itu," ucap Wiranto di Kantor DPP PPP, pada Senin (1/5).

Di samping itu, Wiranto membawa gerbong dari mantan partainya, sekitar seratus orang kader Hanura untuk bergabung dengan PPP. Wiranto mengatakan bahwa ada banyak kader Hanura yang potensial. 

Wiranto berharap ratusan mantan Hanura tersebut dapat menjadi calon legislatif (caleg) dari PPP di ajang Pemilu 2024. Wiranto percaya orang-orang pilihannya tersebut dapat berkontribusi memenangkan PPP dalam gelaran pemilu tahun depan. 

Demikian ulasan mengenai jejak politik Wiranto setelah pensiun dari dunia militer. Wiranto yang sudah keluar dari Partai Hanura dikabarkan akan masuk ke Partai Amanant Nasional (PAN) menjelang Pemilu 2024. Namun sampai saat ini, belum ada deklarasi resmi bergabungnya Wiranto di PAN.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.