JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan penjelasan terkait adanya kabar di media sosial yang mengatakan ada warga China yang terinfeksi virus corona Wuhan atau COVID-19 yang masuk ke wilayah Bali pada 22 Januari.
Kabar ini beredar setelah adanya informasi dari akun resmi Pemerintah Provinsi Anhui, China di halaman Weibo, Jin --yang nama belakangnya belum diketahui-- dikabarkan sempat berkunjung ke Bali pada akhir Januari.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto membenarkan ada warga negara China dengan atas nama Jin masuk ke Indonesia melalui Bali. Jin diketahui menaiki pesawat Lion Air pada 22 Januari dan pulang ke China menggunakan pesawat Garuda Indonesia rute Bali-Shanghai pada 28 Januari yang lalu.
"Kami sudah menindaklanjuti pertama dengan mengonfirmasi ke maskapai (Lion Air). Ternyata, dari maskapai yang disebutkan tadi memang kita dapatkan ada penumpang atas nama Jin yang melaksanakan penerbangan, hanya ada dua orang. Satu anak-anak, satu dewasa," kata Yuri saat telekonferensi di Kantor Kementerian Kesehatan, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Februari.
Konfirmasi juga sudah dilakukan terhadap maskapai Garuda Indonesia. Hasilnya, pada tanggal 28 Januari dengan rute Bali-Shanghai, Kemenkes mendapatkan ada enam orang yang bernama Jin.
Namun, Yuri belum tahu siapa Jin yang dimaksud. Sebab, hingga saat ini belum diketahui nama lengkap warga China yang diduga terpapar virus yang telah menyebabkan ratusan jiwa meninggal.
Meski demikian, Yuri memastikan Bali dalam kondisi aman dan tidak ada penularan virus COVID-19. Sebab, setelah mendapat kabar tersebut, Kemenkes segera bertindak dengan melakukan pengecekan spesimen dari orang yang diduga terpapar virus tersebut.
Hasilnya, dari 14 spesimen dari 12 orang WNI dan dua WNA, seluruhnya negatif atau tak ada yang terpapar virus tersebut.
"Bukan hanya itu, pada periode itu kita melihat data sentinel influensa, ternyata tidak ada fluktuasi, kita lengkapi survei pneumoni berat tidak ada perubahan," jelasnya sambil menambahkan berdasarkan hasil tersebut maka tak ada penyebaran COVID-19 di Bali.
Meski menyebut tak ada penyebaran virus COVID-19 di Bali, Kemenkes tak akan berhenti untuk melakukan penelusuran.
BACA JUGA:
Menurut Yuri, Kemenkes akan melakukan pelacakan dengan dibantu oleh pihak imigrasi. Tujuannya, agar semua tempat yang didatangi oleh warga China tersebut bisa diketahui secara pasti.
"Kita juga mencoba bertanya setelah ketahuan identitasnya Jin siapa yang lengkap kita akan cari di hotel. Hotel mana yang kemasukan Jin tadi itu. Ini yang kita gali, mudah-mudahan kita bisa dapatkan itu," ungkapnya.
"Tetapi bagi kita, bukan bicara soal Jin ini tapi bagaimana kita melakukan deteksi yang detail, proteksi yang cermat di Bali karena beliau kan sudah sempat berada di sana, yang di Bali hrus kita pantau betul. Jangan sampai menjadi epicentrum baru yang membingungkan," tutup Yuri.