Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta adanya evaluasi operasi terkait kondisi keamanan terkini di tanah Papua.

"Saya minta Panglima sudah tetapkan siaga tempur saya ingin dengar apa yang sudah dilakukan, apalagi ada yang sudah gugur dalam operasi," kata Wapres Ma'ruf Amin dalam rapat di Istana Wakil Presiden Jakarta dilansir ANTARA, Rabu, 26 April.

"Juga saya minta semua siap menangani kasus khusus di wilayah Papua," sambung Wapres.

Wapres Ma'ruf pun menyebut pengelolaan komunikasi dan strategi untuk pihak luar negeri juga dibutuhkan dalam formulasi penanganan.

Secara khusus menghadapi adanya prajurit TNI gugur dalam tugas operasi di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Wapres menginstruksikan TNI dan Polri untuk memperkuat strategi yang komprehensif untuk Papua.

Wapres meyakini, Panglima TNI dan Kapolri telah melakukan evaluasi operasi dan memperkuat langkah-langkah dengan menetapkan status operasi menjadi siaga tempur darat.

Namun, Wapres mengingatkan, bersamaan dengan pendekatan keamanan, harus tetap konsisten dengan pendekatan kesejahteraan yang berbasis sosial-kultural dan administratif-politik untuk menangani akar persoalan dan isu-isu strategis di 6 Provinsi di tanah Papua.

Diketahui sudah ada lima prajurit dari Yonif 321/GT yang gugur akibat penyerangan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau kelompok separatis teroris (KST) pada pertengahan April 2023 di Mugi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Kelima prajurit tersebut gugur saat menjalankan operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air, Phillip Mehrtens, yang disandera KKB sejak Februari 2023. Mereka adalah Pratu Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, Prada Sukra dan Pratu F.

Keempat prajurit yang gugur itu tergabung dalam 36 prajurit Satuan Tugas (Satgas) Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) yang bertugas menyisir wilayah Mugi-man, Nduga, Papua, pada 15 April 2023. Namun, saat mereka menjalani tugasnya, KKB atau KST menghadang dan menyerang pasukan TNI itu.

Selepas insiden tersebut, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengumumkan siaga tempur pada 18 April 2023 di daerah-daerah di Papua yang dinilai rawan teror dan serangan KKB atau kelompok separatis teroris.

Panglima TNI menjelaskan siaga tempur perlu untuk memperkuat naluri bertempur para prajurit apalagi jika mereka diserang oleh KKB.

Hadir dalam rapat tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian,Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Deputi II BIN Edmil Nurjamil dan Deputi III BIN Aswardi serta pejabat terkait lainnya.