Jembatan Runtuh Akibat Banjir di Kalsel, Jokowi: Saya Minta ke Menteri PU, 3-4 Hari Selesai
Presiden Jokowi meninjau lokasi terdampak bencana banjir di Kelurahan Pekauman, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalsel (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecek kerusakan sejumlah infrastruktur, proses evakuasi hingga distribusi logistik di 10 kabupaten dan kota terdampak banjir di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). 

"Saya hanya ingin memastikan ke lapangan, pertama mengenai kerusakan infrastruktur yang memang terjadi, ada beberapa jembatan yang runtuh seperti yang kita lihat di belakang ini, ini juga salah satu jembatan yang runtuh akibat banjir," kata Presiden Jokowi di Kelurahan Pekauman, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalsel dilansir Antara, Senin, 18 Januari. 

Sejumlah menteri ikut bersama Jokowi saat meninjau lokasi banjir di kalsel. Diantaranya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Bupati Banjar Khalilurrahman.

"Saya sudah minta ke Menteri PU agar dalam 3-4 hari ini bisa diselesaikan sehingga mobilitas distribusi barang tidak terganggu," tambah Presiden.

Selanjutnya Presiden juga mengecek kesiapan evakuasi dan distribusi logistik.

"Kedua, berkaitan dengan evakuasi saya melihat di lapangan tertangani dengan baik, ketiga logistik untuk pengungsi ini penting karena hampir 20 ribu masyarakat berada di pengungsian," ungkap Presiden.

Bila pemerintah daerah kesulitan memenuhi logistik maka menurut Presiden Jokowi pemerintah pusat akan turut tangan memenuhi kebutuhannya.

"Sehingga 3 hal tadi yang penting untuk kita lihat sehingga kekurangan-kekurangan yang ada bisa dibantu oleh pemerintah pusat selain juga dari logistik yang ada di pemerintah provinsi, kabupaten dan kota," kata Presiden.

Sebanyak 10 kabupaten/kota terdampak banjir di Kalimantan Selatan adalah Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, Kabupataen Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Batola.

Jumlah korban meninggal sebanyak 15 orang dengan rincian, Kabupaten Tanah Laut 7 orang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 3 orang, Kota Banjar Baru 1 orang, Kabupaten Tapin 1 orang, dan Kabupaten Banjar 3 orang.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir sejak Kamis, 14 Januari lalu.

Tim gabungan telah menyalurkan bantuan terhadap 10 kabupaten yang terdampak bencana banjir mulai dari material maupun non material seperti sandang, pangan, terpal, matras, selimut dan peralatan dasar kebencanaan.

Berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kalimantan Selatan masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang sedangkan musim hujan masih akan berlangsung hingga Februari 2021.