Bagikan:

MEDAN - Dulu heboh Joko Widodo (Jokowi) saat masuk gorong-gorong kawasan Bundaran HI, Jakarta, akhir 2012 lalu, era menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Kini aksi serupa dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Dalam mengatasi persoalan banjir Medan, Bobby Nasution tidak main-main. Guna mengidentifikasi apa yang menjadi penyebab terjadinya banjir, menantu Presiden Joko Widodo itu memasuki saluran parit Medan Urban Development Project (MUDP) di Jalan Menteng Raya, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, persisnya di bawah jembatan Sungai Denai, Minggu, 13 Maret. 

Dengan menggunakan sebuah senter, orang nomor satu di Pemko Medan itu menyusuri saluran drainase berbentuk terowongan yang gelap, pengap dan bau tersebut.

Langkah yang dilakukan Bobby Nasution tidak hanya mengejutkan sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan, tapi juga warga sekitar yang turut menyaksikan pembersihan drainase bersama yang melibatkan jajaran Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan serta Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (P3SU) dari 4 kecamatan yakni Medan Denai, Medan Kota, Medan Area dan Medan Amplas tersebut.

Sejumlah petugas Dinas PU dan P3SU sebentar-bentar harus keluar masuk dari dalam parit MUDP tersebut. Sebab, mereka merasa pengap, panas dan sesak saat berada di dalamnya. Petugas salut dengan Bobby Nasution tahan berada dalam parit MUDP didampingi Kadis PU Kota Medan Topan OP Ginting.

"Kita salut dengan Pak Wali, beliau mau masuk dalam parit MUDP. Baru pertama kalinya ada Wali Kota yang masuk ke dalamnya. Tentunya ini menjadi motivasi dan semangat bagi kami dalam bekerja," ujar seorang petugas Dinas PU yang baru keluar dari dalam parit MUDP tersebut dikutip keterangan Humas Pemko Medan, Senin, 14 Maret.

Sebelum memasuki parit MUDP, Bobby Nasution lebih dulu mengecek pembersihan drainase yang dilakukan di seputaran Kantor Lurah Binjai. 

Bobby minta penutup sejumlah manhole yang ada di pinggir jalan dibuka untuk melihat apakah air mengalir lancar atau tidak. Setelah itu dibonceng Kadis PU, Bobby Nasution memantau pembersihan drainase di seputaran jembatan Sungai Denai.

Setelah berbincang dengan Kadis PU dan Kepala UPT Dinas PU, Bobby selanjutnya menuruni pinggiran sungai dan selanjutnya memasuki terowongan parit MUDP. 

Ada sekitar 20 menit suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu di dalamnya. Kemudian dilanjutkan kembali dengan memeriksa pembersihan drainase di seputaran Kantor Kelurahan Binjai.

Bobby melihat aliran air masih belum lancar menandakan masih ada penyumbatan dalam drainase. Setelah ditelusuri ternyata benar, ada penyumbatan dalam drainase dekat jembatan. Untuk mengatasinya dilakukan penyemprotan dengan menggunakan satu unit mobil pemadam kebakaran guna mendorong dan membersihkan sampah maupun sedimen dalam drainase.

"Saya minta ini diselesaikan. Beberapa kali saya melakukan peninjauan, warga minta agar persoalan banjir di kawasan ini segera diselesaikan. Setelah dilakukan identifikasi, kita telah mendapatkan akar masalah penyebab terjadinya banjir. Hal ini harus secepatnya diselesaikan, kasihan masyarakat," kata Bobby Nasution.

Sementara itu menurut Kadis PU Kota Medan Topan OP Ginting, pembersihan parit MUDP yang dilakukan ini sebagai tindak lanjut menyikapi terjadinya banjir yang terjadi di kawasan Medan Denai beberapa hari lalu, terutama di Kelurahan Binjai di antaranya di kawasan Asrama Polisi (Aspol), Gg Mestika, Gg Nangka serta beberapa wilayah lainnya.

Setelah dilakukan identifikasi, termasuk yang dilakukan bersama Wali Kota terhadap saluran drainase yang membentang di Jalan Menteng Raya, terutama parit MUDP yang muaranya ke Sungai Denai (Sungai Percut) ditemukan sedimen yang cukup banyak di saluran nomor satu dan tiga.

"Sedimen yang kita temukan tanah bercampur sampah telah mencapai 80 persen," ungkap Topan.

Ada pun upaya yang dilakukan, jelas Topan, memperbanyak pintu dan melebarkan pintu dimensi pintu outlet dengan menggunakan breaker dan jack hammer. Kemudian menyemprot sedimentasi dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran. Sebab, memobilisasi material dengan menurunkan petugas sangat sulit karena oksigen terbatas dalam parit MUDP.