Hujan Deras, Jokowi Tak Jadi Pantau Banjir Kalsel melalui Perahu Karet
Presiden Joko Widodo bertolak menuju Provinsi Kalimantan Selatan dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin 18 Januari pagi. (Foto: Dok, Biro Pers Setpres)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memantau dari atas jembatan di tengah bencana banjir di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan pada Senin 18 Januari siang. Presiden tak bisa menyusuri sungai di tengah banjir seperti dijadwalkan lantaran hujan deras ketika kepala negara tiba.

Dikutip dari Antara, Presiden dan rombongan tiba sekitar pukul 13.26 WITA di wilayah Kecamatan Martapura Timur dan disambut hujan deras, sehingga agenda memantau banjir menggunakan perahu karet milik Marinir yang bersiap di bawah jembatan dibatalkan.

Menggunakan payung, Jokowi kemudian berjalan menuju sisi bagian timur jembatan menemui masyarakat seiring hujan mereda dan sempat membagikan paket sembako.

Usai dari Jembatan Pekauman Ulu, Presiden mendatangi Jembatan Banua Anyar di Kecamatan Astambul yang rusak diterjang banjir hingga memutus akses jalan nasional lintas provinsi itu.

Setelah dari jembatan Banua Anyar, Presiden melanjutkan perjalanan mengunjungi posko pengungsian di Stadion Demang Lehman Martapura untuk melihat langsung kondisi warga yang mengungsi.

Sebagai informasi, banjir di sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) menyebabkan 112.709 warga mengungsi, sedangkan 27.111 rumah terendam dan merenggut lima korban jiwa.

Kepala Pusat Pengendali Operasi BNPB, Bambang Surya Putra, dalam taklimat media di Jakarta, Sabtu, mengatakan BNPB telah memberikan bantuan dana siap pakai untuk Provinsi Kalsel sebesar Rp1 miliar, Kabupaten Banjar sebesar Rp500 juta, Kabupaten Tapin sebesar Rp500 juta, Kota Banjar Baru sebesar Rp500 juta, Kabupaten Tabalong sebesar Rp500 juta, Kabupaten Balangan sebesar Rp500 juta, Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebesar Rp500 juta, dan Kota Tanah Laut sebesar Rp500 juta.

BNPB juga mendirikan lima tenda pengungsian, 100 tempat tidur, satu perahu lipat sepanjang 10 meter dengan mesin, pelampung, dan 100 makanan siap saji, serta makanan tambahan dan masker.

Banjir di Kalimantan Selatan terjadi di sejumlah wilayah, yakni Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, Kota Banjar Baru, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kota Tanah Laut.