JAKARTA - Tingkat kepuasan terhadap kerja Presiden Joko Widodo berada di level tertinggi sepanjang 8 tahun terakhir, atau sejak 2015. Temuan ini merupakan hasil jajak pendapat yang dilakukan Indikator Politik Indonesia. Approval rating Jokowi kini berada di angka 75,5 persen.
Survei dilakukan dalam rentang 8-13 April 2023, menempatkan 1.212 responden melalui sambungan telepon, Sementara tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyatakan, tingginya approval rating Jokowi disebabkan karena kerja tim ekonomi. Menurut Burhanuddin, penanganan ekonomi Indonesia mendapat respons positif oleh masyarakat.
“Padahal, seperti yang kita tahu, di beberapa negara lain kondisi ekonomi turun dan kurang baik,” kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei secara virtual, Rabu, 19 April.
Salah satu yang mengerek tingginya approval rating Jokowi adalah keberhasilan Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengendalikan inflasi jelang Lebaran.
Dalam sejumlah inspeksi mendadak ke pasar tradisional, bahkan beberapa barang pokok mengalami penurunan.
“Jika dilihat dari data survei, yang banyak dikeluhkan masyarakat biasanya adalah harga bahan pokok. Kalau harga bahan pokok stabil, secara teknokratis menjadi peran Menteri Perdagangan,” ungkap Burhanuddin.
Karenanya, Burhanuddin melanjutkan, buah dari kerja para menteri, termasuk kerja tim ekonomi dalam mengendalikan inflasi jelang Lebaran, membuat Jokowi mendapatkan berkah elektoral.
“Kredit poinnya tetap ke presiden,” kata Burhanuddin.
Seperti diketahui, sepanjang temuan survei terkait tren kepuasan atas kinerja Presiden Jokowi, angka 75,5 persen menjadi capaian tertinggi sejak 2015. Sebelumnya, angka tertinggi sempat tercatat pada Januari 2023, mencapai 75,3 persen.
BACA JUGA:
Approval rating Jokowi 75,5 persen, jika dilihat dari data tren Indikator, menempatkan kepuasan publik atas kinerja Presiden Jokowi tertinggi dalam 8 tahun terakhir, atau sejak 2015. Selain itu, capaian ini juga menunjukkan jika kinerja Presiden mulai stabil di level tertinggi.