JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto menyampaikan, peran Kementerian ATR/BPN dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 adalah dengan mendatangkan investor.
Hadi mengatakan, Indonesia Emas 2045 dan kekuatan ekonomi keempat terbesar di dunia dapat diwujudkan dengan dukungan dari setiap sektor yang ada di Indonesia. Dari sektor pertanahan dan tata ruang, Kementerian ATR/BPN turut menyiapkan mimpi besar tersebut.
"Salah satu yang dilakukan Kementerian ATR/BPN adalah mendukung untuk bisa mendatangkan para investor menanamkan investasi di Indonesia," ujar Hadi dilansir ANTARA, Rabu, 19 April.
Sehubungan dengan peningkatan investasi, Ia menyatakan Kementerian ATR/BPN sedang mempercepat penyusunan 2.000 Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) untuk mendukung hal tersebut. Hal ini juga membutuhkan dukungan dari 514 kabupaten/kota yang ada di Indonesia.
"Karena dengan investasi akan menarik tenaga kerja, meningkatkan nilai ekonomi. Di samping itu, nilai tanah juga akan naik. Ini yang sedang kami kerjakan," kata Menteri ATR/Kepala BPN.
Hadi menginformasikan terkait progres pendaftaran tanah di Indonesia. Saat ini pemerintah terus mempercepat legalisasi aset dengan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
"Targetnya sampai 2025 kami daftarkan 126 juta bidang tanah, yang sudah terealisasi 101 juta bidang," kata Hadi.
BACA JUGA:
Program PTSL dapat meningkatkan perekonomian ekonomi. Hadi menyebut, tanah yang sudah didaftarkan maka nilainya menjadi tinggi sehingga bisa dijadikan modal akses ke lembaga keuangan formal.
"Yang kami monitor sejak 2017 sampai saat ini, economic value added-nya sebanyak Rp5.219 triliun uang berputar di masyarakat. Artinya pertumbuhan ekonomi sangat pesat. Ini satu potensi yang terus akan kita kembangkan," ujar Hadi.
Menurut Hadi, hal yang tak kalah penting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 adalah sumber daya manusia yang mumpuni dan pengelolaan sumber daya alam.
"Sumber daya kita sangat berpotensi untuk memenuhi kebutuhan dunia, salah satu kunci untuk mewujudkannya adalah sumber daya manusia," katanya.