Venezuela Kirim Oksigen ke Amazonas, Negara Bagian Terbesar Brasil yang Masuki Gelombang Kedua COVID-19
Presiden Venezuela Nicholas Maduro (Sumber: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan negaranya telah mengirim konvoi truk yang membawa pasokan oksigen darurat untuk negara bagian terbesar di Brasil, Amazonas. Area tersebut tengah dilanda gelombang kedua pandemi COVID-19 yang menyerang secara hebat.

Mengutip Reuters, Senin, 18 Januari, Gubernur Negara Bagian Bolivar, Venezuela, menyampaikan pernyataan Maduro tentang enam truk yang akan tiba di perbatasan Santa Elena de Uairen pada Senin pagi. Oksigen tersebut akan diserahkan langsung kepada otoritas kesehatan Brasil.

Dari sana, truk yang membawa sekitar 136 ribu liter oksigen --yang mana cukup untuk mengisi 14 ribu tabung-- akan membutuhkan waktu 14 jam untuk tiba di Manaus, Ibu Kota Amazonas. Sistem kesehatan di Kota Manaus tengah mengalami keruntuhan akibat kewalahan menghadapi pandemi COVID-19.

“Jika ada sesuatu yang harus didahulukan di antara kita umat Kristen saat ini, itu adalah solidaritas,” kata Maduro, seorang sosialis yang memiliki hubungan tegang dengan Presiden sayap kanan Brasil Jair Bolsonaro.

“Rakyat Brasil harus tahu bahwa kami bersedia membantu Brasil sebanyak yang kami bisa, dan bahkan lebih,” tambah Maduro. 

Presiden Brasil Jair Bolsonaro sebelumnya menyatakan segala cara sedang dilakukan untuk membantu Amazonas yang tengah kehabisan tempat tidur dan tangki oksigen. Klaimnya datang sehari setelah Menteri Kesehatan Brasil Eduardo Pazuello menggambarkan sistem perawatan kesehatan di Manaus runtuh.

"Saya akan mengatakan, ya, ada jatuhnya layanan kesehatan di Manaus. Antrean untuk mendapatkan tempat tidur rumah sakit telah berkembang pesat, hari ini kami memiliki sekitar 480 orang yang mengantre. Dan kenyataannya adalah pasokan oksigen yang lebih rendah, bukan gangguan, tapi pasokan oksigen yang lebih rendah," katanya saat siaran langsung di Facebook dengan Bolsonaro.

Para dokter dan perawat yang dikutip dalam laporan berita lokal mengatakan banyak pasien yang sekarat karena sesak napas. Namun mereka tidak dapat melakukan banyak hal karena rumah sakit kota kekurangan oksigen. 

Angkatan Udara Brasil telah mengirimkan enam silinder oksigen cair, dengan total 9.300 kilogram ke Manaus pada Jumat 15 Januari 2021 pagi. Mereka juga menerbangkan sembilan pasien dan lima dokter dari Manaus ke kota Teresina, di negara bagian Piauí.

Berbicara di Brasilia, Wakil Presiden Brasil Hamilton Mourão mengatakan tidak ada cara untuk meramalkan runtuhnya sistem kesehatan masyarakat. Ia menyalahkan varian baru virus corona yang beredar di kota tersebut.

"Anda tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan ketegangan yang terjadi di Manaus ini. Sangat berbeda dengan apa yang terjadi di babak pertama," kata Mourão.