Bagikan:

JAKARTA - Anak muda dalam dunia politik memiliki peran yang krusial. Keberadaan anak muda atau kaum milenial dinilai memiliki pemikiran yang terbuka serta memiliki banyak inovasi yang tak terbatas. Buah pikirnya menghasilkan terobosan baru yang dapat memberikan kemajuan untuk kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Dalam politik praktis dan politik etis, generasi milenial telah menunjukan berbagai peran dan kontribusinya. Mereka juga sudah mulai terlibat ke dalam dunia politik. Bahkan, pada tahun 2019 diketahui 52 caleg yang terpilih sebagai anggota legislatif di tingkat pusat, provinsi serta tingkat kabupaten/kota berasal dari kalangan milenial.

Peran milenial dalam dunia politik memang memiliki peran yang penting. Ini karena anak muda atau milenial dapat memperjuangkan partisipasi politik yang lebih inklusif dan beragam, dengan memperjuangkan hak-hak yang sama bagi semua golongan dan memperjuangkan representasi yang lebih baik dalam proses politik.

Hal ini akan membantu memperkuat sistem demokrasi dan memastikan bahwa kepentingan seluruh masyarakat terwakili dalam pengambilan keputusan politik. Ini dengan pendapat Irma Lina Habibah S.H.,M.H. mengenai peran anak muda dalam politik.

“Generasi milenial bisa menyalurkan hak-hak masyarakat yg masih terpendam dan belum direalisasikan,” ujar Puteri Indonesia Persahabatan DIY 2019 tersebut yang juga merupakan aktivis GMNI, dikutip Selasa 18 April.

Generasi milenial dapat memperjuangkan hak-hak masyarakat yang belum direalisasikan dalam berbagai bidang, seperti hak-hak pekerja, hak-hak perempuan, hak-hak minoritas etnis dan agama, hak-hak lingkungan, dan hak-hak ekonomi. Dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat ini, generasi milenial dapat berperan sebagai penggerak perubahan positif dalam masyarakat dan politik.

“Memperjuangkan hak-hak perempuan dan hak kesetaraan gender yg dimana wanita hak nya harus sama dengan laki-laki dari segi pekerjaan adalah hal yang penting mengingat masih banyak kesenjangan antara pemenuhan hak wanita dan laki-laki yang belum sejajar,” ungkap Irma yang juga merupakan salah satu milenial yang ikut terjun dalam jalur politik untuk mewakili daerahnya di Boyolali.

Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Kementerian Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemenpppa) yang juga mengungkapkan bahwa masih ada kesenjangan gender di dunia pekerjaan. Terdapat segmentasi jenis kelamin pada praktik penerimaan kerja, angkatan kerja dan juga promosi karyawan yang sifatnya diskriminatif atas gender sehingga membuat perempuan terkonsentrasi dalam jumlah kecil di sektor perekonomian.

Itu sebabnya mengapa peran milenial di dalam politik untuk menyuarakan hak-hak perempuan dan minoritas lain sangat penting dan dinantikan.

Peran milenial dalam dunia politik dinilai berani memimpin perubahan dengan mengambil peran aktif dalam organisasi politik dan mendorong perubahan positif dalam politik dan masyarakat. Anak muda juga bisa ikut terlibat dalam kegiatan bakti sosial atau kegiatan positif lain seperti halnya yang dilakukan oleh Irma melalui bantuan dari partai politik nya yaitu partai PDI Perjuangan. Ia juga kerap membagikan berbagai kegiatan sosialnya di akun Instagram @Irmalinahabibah_ miliknya.

“Saya berkeyakinan bahwa kegiatan ini akan memberikan contoh bagi generasi milenial bahwa perpaduan sosial dan politik bisa menjadi salah satu cara memperjuangkan hak-hak masyarakat,” ujar Irma Lina Habibah yang telah memantapkan dirinya untuk terjun ke dunia politik pada tahun 2023 ini.