JAKARTA - Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Sulawesi Barat bertambah menjadi 81 orang per tanggal 17 Januari pukul 20.00 WIB.
"Rinciannya, ada 70 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majene," kata Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Senin, 18 Januari.
Pusdalops BNPB juga memutakhirkan data kerugian materil di Kabupaten Majene antara lain 1.150 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan serta 15 unit sekolah terdampak.
Raditya menyebut, BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju, serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan pihak terkait dalam proses evakuasi masyarakat terdampak.
Pada Minggu, 17 Januari, BNPB juga telah menyalurkan bantuan logistik ke Kelurahan Malunda, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene berupa 140 dus mie instan dan 10 dus air mineral.
BNPB juga telah menyerahkan bantuan awal untuk operasional kebutuhan pokok penanganan Gempabumi Sulawesi Barat sebesar Rp4 miliar.
"Bantuan tersebut diserahkan sebesar Rp2 miliar untuk Provinsi Sulbar dan masing-masing Rp1 miliar untuk Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene," ungkap Raditya.
BACA JUGA:
Selain itu, BNPB mendistribusikan 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.
Sebagai informasi, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,2 terjadi pada Jumat, 15 Januari, pada pukul 02.28 WITA di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Kemudian pada Sabtu, 16 Januari, pukul 06.32 WIB, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan telah kembali terjadi gempabumi dengan kekuatan magnitudo 5,0 di Kabupaten Majene.