MAKASSAR - Tim Lantamal VI akan mengirimkan Satgas penanggulangan bencana alam gempa di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Sebelum berangkat, para personel Satgas melaksanakan apel.
Ada 97 personel Satgas Lantamal VI. Satgas bertugas untuk operasi SAR dan kesehatan korban gempa di Mamuju, Sulbar.
Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama TNI Benny Sukandari, mengatakan pengiriman personel Satgas bencana ini merupakan suatu bentuk misi kemanusiaan. Tugas ini sesuai dengan perintah Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, untuk mendukung operasional di bidang kemanusiaan dalam membantu korban bencana alam dalam misi Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
"Tim Satgas dan beberapa material pendukung ini rencananya akan dikirim pada hari ini juga melalui jalur laut dengan menggunakan KRI Teluk Ende–517 bersamaan dengan bantuan bahan pokok makan dan minuman lainnya menuju ke Kabupaten Mamuju,” ujar Benny Sukandari kepada wartawan, Jumat, 15 Januari.
Apel Satgas dihadiri Koordinator Satgas Lantamal VI Kolonel Marinir I Dewa Gede Wirawan serta Dansatgas Lantamal VI Letkol Marinir Gigih Catur Pramono.
BACA JUGA:
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali mengeluarkan data jumlah korban akibat gempa Majene, Sulawesi Barat.
Berdasarkan data per 15 Januari hingga pukul 14.00 WIB, sebanyak 34 orang dinyatakan meninggal akibat gempa bumi magnitudo 6,2.
"Rincian 26 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 8 orang di Kabupaten Majane," ucap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Jumat, 15 Januari.
Selain itu, sejumlah posko pengungsian saat ini sudah didirikan di wilayah Mamuju dan Majene. Untuk posko pengungsian di Kabupaten Majene tercatat ada 10 posko pengungsian. Sementara, untuk Kabupaten Mamuju ada 5 posko pengungsian.