Dibanding Prabowo dan Anies Baswedan, Elektabilitas Ganjar Tertinggi di Jatim
Presiden Jokowi bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo/DOK BPMI Setpres

Bagikan:

JAKARTA - Indopol Survey and Consulting mengungkap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo lebih moncer elektabilitasnya di Jawa Timur dibandingkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Data ini didapat dari hasil survei pada 16-24 Maret yang diikuti 1.040 responden.

"Berdasarkan pertanyaan terbuka top of mind Ganjar Pranowo memperoleh 26,9 persen," kata Direktur Eksekutif Indopol Survey and Consulting Ratno Sulistiyanto dikutip Sabtu, 15 April.

Sementara Prabowo Subianto mendapatkan 16,3 persen dan Anies 9,8 persen. "Nama lainnya hanya di bawah 5 persen," ungkap Retno.

Ganjar juga memimpin elektabilitas dalam berbagai simulasi pilihan. Termasuk, simulasi 13 nama dan ia memperoleh elektabilitas tertinggi sebesar 30,3 persen.

Dalam simulasi ini, Retno bilang, Prabowo menempati posisi kedua dengan elektabilitas 16,5 persen; Anies di posisi ketiga dengan 12,1 persen.

"Calon lainnya seperti Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jatim) mendapat angka elektabilitas di bawah 5 persen yaitu sebesar 4,9 persen; Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Mahfud MD, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masing-masing hanya memperoleh elektabilitas 3,4 persen, 3 persen dan 2 persen," ujarnya.

Kemudian untuk simulasi tiga nama, Ganjar memimpin lagi dengan 38,2 persen yang diikuti Prabowo dengan raihan elektabilitas 15,6 persen. "Dan Anies Baswedan dengan elektabilitas 13,3 persen. Sedangkan responden yang tidak menjawab mencapai 26 persen," jelas Retno.

"Ganjar Pranowo melalui simulasi head to head, unggul atas Prabowo Subianto dengan perbandingan 39,1 persen versus 28,6 persen. Jika melawan Anies Baswedan, Ganjar unggul 49,7 persen versus 16,7 persen," sambungnya.

Adapun sampel survei diambil dengan metode multistage random sampling dan memiliki margin of error sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Kriteria responden yang diwawancarai adalah yang berumur 17 tahun atau lebih dan telah menikah atau memiliki hak pilih di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.