Bagikan:

NUNUKAN - Empat Warga Negara Malaysia yakni dua anak-anak dan satu pria dewasa dikabarkan tenggelam dan hanyut akibat perahu yang digunakan mereka karam di Sungai Panawan–Talangkai di Kawasan Sepulut daerah Nabawan, Sabah, Malaysia. Pencarian ketiga korban juga dilakukan sampai wilayah Indonesia.

Hal ini diungkapkan Lumbis Camat Lumbis Pansiangan, Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara (Kaltara), Sabtu 15 April.

"Pencarian dilakukan bersama warga adat, setelah ada permintaan dan pemberitahuan musibah tersebut, dari Ketua Daerah Pagalungan. korban 3 orang dan korban lemas susulan 1 orang sehingga semuanya 4 orang," kata Lumbis.

Misi kemanusiaan dengan mencari korban perahu Karam di Malaysia itu dibantu warga Indonesia mencari diwilayah sungai yang menjadi bagian Indonesia.

"Tadi malam kami dihubungi oleh Ketua Daerah Pangalungan (KD-Pangalungan) Tuan KD Philip Antugi. Bahwa telah terjadi kemalangan (kecelakan) perahu karam di sungai Panawan-Talangkai di kawasan Sepulut Daerah Nabawan Sabah Malaysia," ujarnya.

Lumbis menjelaskan, kronologis awal korban bernama Rabinus bin Palanuk bersama keluarganya selesai berkebun dan akan pulang ke rumah di Kampung Sisingon dengan menyeberangi Sungai Panawan, menggunakan perahu ketinting.

"Saat itu, sungai sedang banjir. Arus sungai mengakibatkan kapal ketinting yang dinaiki bersama istri dan kedua anaknya, melintang dan akhirnya tenggelam terhantam arus," jelasnya.

Saat pencarian, lanjut Lumbis, istri atau orang tua kedua anak itu sudah  dan 2 anak belum ditemukan dan pada misi pencarian korban dikawasan Agis (Salung) terjadi lagi korban susulan lemas tenggelam pada saat berenang menuju seberang dengan maksud menyebar mencari koban.

Saat ini pencarian dilakukan terhadap 3 orang yaitu 2 anak dan satu orang laki-laki dewasa.

"Berdasarkan maklumat dari Ketua Daerah Pagalungan Sabah Malaysia untuk meminta tolong jika ada yang menemukan jenasah para korban di Indonesia oleh karena itu kepada seluruh masyarakat Lumbis Pansiangan, Lumbis Ogong, Lumbis, Sembakung Atulai dan Sembakung jika ada yang menemukan jenasah mohon menghubungi kami untuk kami teruskan kepada Ketua Daerah Pangalungan," jelasnya.

Permohonan tersebut, direspons warga Lumbis yang dengan suka rela ikut membantu pencarian para korban.

Masyarakat Lumbis ikut melanjutkan aksi masyarakat dengan turun ke sungai melakukan pencarian.

"Ini adalah bentuk solidaritas sebagai Dayak se Rumpun Murut. Dimana Dayak Agabag yang hidup di bantaran sungai, mulai Labang, hingga Manuk Bungkul di Sembakung, juga merupakan bagian dari rumpun Murut. Ini merupakan gerakan solidaritas kemanusiaan," pungkasnya.